Mohon tunggu...
Hanifah TyasMawarni
Hanifah TyasMawarni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanifah mahasiswi universitas ahmad dahlan menyukai hobi bersepeda dan sedang mengajar di pendidikan anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Metode Karya Wisata dalam Mengembangkan Aspek Kognitif Anak Usia Dini Berdasarkan Teori Jerome Bruner

19 Mei 2023   14:45 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:06 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Implementasi metode karya wisata dalam mengembangkan aspek kognitif anak usia dini berdasarkan teori Jerome Bruner

Pendahuluan

            Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggaran secara interaktif , inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk aktif, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat minat peserta didik.Seperti yang sudah dijelaskan bahwa guru adalah pendidik yang harus memahami dan bisa mengenal peserta didik dari perkembangan rohani dan jasmaninya supaya peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.Hal ini berarti guru akan lebih mudah dalam membuat tujuan pembelajaran, dan juga menyiapkan bahan ajar yang relefan dan pasti sesuai dengan kebutuhan peserta didik, memudahkan guru dalam menyusun strategi pembelajaran dan akan memudahkan dalam menemukan kesulitan -- kesulitan peserta didik dalam pembelajaran.

            Pada era globalisasi seperti yang kita rasakan sekarang ini bahawa ilmu pengetahuan dan  teknologi sangat berkembang begitui pesat,dengan begitu konsep dan wawasan dalam ilmu pengetahuan akan berkembang pesat dengan seiringya waktu.Salah satu pakar teori belajar yang dikembanglkan didunia pendidikan yaitu teori belajar kognitif.Teori belajar kognitif yaitu proses belajar yang melibatkan proses berfikir yang melibatkan proses pisikologi yang artinya belajar berfikir aktif melalui pengalaman dari atau interaksi sosial.Teori jerome bruner menyebutkan bahwa belajar adalah proses aktif manusia akan menemukan sesuatu yang baru diluar informasi yang sudah ditemukan di awal.Bagi anak usia dini karya wisata merupakan metode yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.Karya wisata adalah metode untuk menyajikan materi yang dilakuakan diluar kelas dengan memanfatkan lingkungan sebagai sumber belajar supaya peserta didik dapat mencari dan mengolah informasi lebih luas dari sebelumya.Karyawisata merupakan metode kegiatan pembelajaran PAUD dan TK dengan mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi tumbuhan, hewan, dan benda-benda.Metode karya wisata digunakan oleh para guru PAUD dan TK karena dapat mencapai tujuan pembelajaran yang dirapkan.

Pembahasan

            Salah satu upaya untuk meningkatkan pemebelajaran yang relefan dan juga mengikuti perkembangan globalisasi dan juga dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu guru harus menciptakan pembelajaran yang dapat menstimulasi perkembangan peserta didik.Salah satu upaya tersebut yaitu dengan melakukan kegiatn pembelajaran yang menyenangkan, memotifasi peserta didik untuk aktif, kreatifitas, dan mandiri.Salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan oleh peserta didik yaitu aspek kognitif,karena aspek kognitif adalah proses yang terjadi secara intetnal di dalam pusat syaraf pada waktu manusia sedang berfikir.Kognitif lebih menekankan pada belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh akal pikiran manusia.Pengertian perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu bagaimana anak-anak berpikir, mengeksplorasi, mencari tahu dan memecahkan masalah.Sebagai pendidik harus bisa memfasilitasi pemebelajaran sebagai upaya untuk peserta didik dapat berpikir, eksplorasi , mencari tahu dan juga dapat memecahkan masalah.Ada beberapa tokoh teori kognitif yaitu Jean Peaget dan Bruner.Pembelajaran yang sesuiai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 yang dimana bisa dilaksanakan untuk peserta didik usia 4-5 tahun yang dimana menurut tokoh teori kognitif bruner belajar yang terbaik adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan atau dengan kata lain belajar dengan menemukan.Implikasi teori Bruner yaitu peserta didik di hadapkan dengan situasi kebingungan dan anak disituasi tersebut akan mulai berfikir dan berusaha membandingkan realita diluar dengan yang dia miliki sebelumnya,dengan pengalamanya yang baru peserta didik akan menyesuaikan kembali pada dirinya.Keuntungan belajar dengan menemukan yaitu:1)Menimbulkan keterampilan memecahkan masalahnya sendiri dan peserta didik dapat menganalisis dari informasi yang didapat.2)Menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk menemukan jawaban.Hal itu dapat disimpulkan bahwa teori bruner sangat relevan dengan dilaksanakannya metode karya wisata bagi peserta didik untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran yang baik.Metode karya wisata yaitu metode dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan diluar kelas atau mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung seperti hewan,tumbuhan dan benda-benda lainnya yang melibatkan panca indra.

            Dengan karya wisata dapat memberukan kesempatan kepada peseta didik untuk menumbuhkan sesuatu hal.Ada beberapa aspek yang dikembangkan dalam metode karya wisata yaitu pengembangan aspek fisik, kognitif, kreatifitas, bahasa, seni, moral,agama, sosial emosional,kehidupan bermasyarakat.Dalam menggunakan metode karya wisata guru harus mempunyai alasan-alasan yang sesuai guna untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.Alasan-alasan tersebut yaitu 1)Objek terlalu besar contohnya ketika pengenalan tentang tema binatang gajah, karna tidak mungkin guru akan membawa binatang gajah kedalam kelas atau dilingkungan sekolah sehingga guru mengajak peserta didik untuk melihat binatang gajah di kebun binatang.2)Objek terlampau berat contohnya binatang gajah yang mempunyai badan besar tentunya gajah tidak dapat dibawa kedalam kelas atau lingkungan sekolah.3)Objek akan mengalami perubahan jika dipindahkan contohnya mengenal tanaman putri malu,tanaman putri malu akan berubah bentuk jika terkena sentuhan yang akan membuat daunnya menutup untuk sementara waktu.hal tersebut membuat tidak bisa untuk membawa tanaman putri malu kedalam kelas,sehingga memungkinkan untuk membawa peserta didik untuk mengamati langsung dilapangan atau disekitar lingkungan sekolah.4)Objeknya akan berbahaya jika dibawa didalam kelas contohnya guru mengajarkan kepada peserta didik tentang binatang-binatang buas.Tentunya guru tidak akan bisa membawa binatang-binatang buas tersebut kedalam kelas.Seandainya guru membawa binatang buas tersebut kedalam kelas tentunya akan menimbulkan permasalahan.karena faktor keamanan tidak dapat dipertanggung jawabkan.Manfaat karya wisata bagi anak usia dini yaitu memperluas informasi yang telah didapat didalam kelas, merangsang minat belajar peserta didik terhadap sesuatu, memberikan pengamatan langsung pada kenyataan yang ada,memperluas wawasan peseta didik.Ada dua hal yang dapat dilakukan setelah anak melakukan karya wisata yakni : 1) anak dapat mempertajam kesan pengamatanya sehingga dapat memperjelas yang sedang diamatinya.2) anak dapat memproduksi sesuatu yang diamati dan akan mempermudah anak dalam berkomunikasi dengan teman atau guru.Ada pula jutuan dari adanya metode karya wisata yakni:1) Anak memiliki kesempatan dan dapat terlibat aktif didalam pembelajara.2)Anak dapat menemukan pola atau situasi konkrit maupun abstrak dan dapat menambahkan informasi dari informasi yang dilihat atau yang diperoleh.3)anak dengan tidak sengaja akan bertanya kepada guru mengai hal-hal yang dia lihat dengan seperti itu sudah menjadikan anak menjadi aktif dalam menerima informasi yang dia dapat saat itu.4)membantu anak dalam membentuk cara bekerja sama yang efektif,dan saling berbagi informasi kepada teman atau guru.

            Impementasi berdasarkan pengalaman saya sebagai guru yang menggunakan metode karya wisata dalam aspek kognitif yang dilakukan di TK Asyiyah Bunda Aisyah Godean Sleman.Guru menyusun rencana pembelajaran guna untuk menyiapkan bahan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan merencanakan strategi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik.Pada saat itu guru menyususn rencana pembelajaran yang bertema binatang buas pemakan daging pada saat itu binatang buas pemakan daging yang dibahas adalah binatanang buas singa, buaya, ular, harimau dan binatang buas yang lainnya.Di waktu guru menyampaikan mengenai binatang buas pemakan daging guru memberikan pengetahuan awal mengenai binatang buas pemakan daging yaitu menggunakan teknologi sederhana yaitu laptop dengan memberikan sebuah video yang memperlihatkan berbagai macam binatang buas pemakan danging.Disamping itu guru mendampingi peserta didik dalam menonton video tersebut,.serambi menjawab pertanyaan dari peserta didik yang bertanya.Setelah peserta didik selesai menonton video yang sudah disediakan tadi selanjutnya guru mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan terbuka untuk peserta didik supaya guru dapat melihat samapi mana peserta didik dapat menangkap informasi dari video tersebut.hal tersebut guru dapat melihat strategi selanjutnya supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan,Setelah itu guru juga memberikan edukasi kepada peserta didik melalui berbagai miniatur atau mainan yang berbentuk binatang-binatang buas setelah itu guru memancing pertanyaan kepada peserta didik yang dimana guru menunjukan satu persatu miniatur dan maian binatang tersebut.Hal tersebut bertujnuan supaya mengetahui timbal balik yang sudah diterima melalui video sebelumnya.Jika peserta didik sudah memahami berbagai macam binatang buas yang mengenal nama-nama binatang buas tersebut selanjutnya guru menyiapkan kegiatan main yang masih menggunkan tema binatang buas pemakan daging.Guru menyiapkan kegiatan main berupa bermain balok yang dimana kegiatan ini juga mengasah imajinasi dan kreatifitas peserta didik.Peserta didik menggunakan balok untuk membuat kandang-kandang binatang buas tersebut.Dari hasil kreatifitas anak tersebut menghasilkan berbagai macam bangunan yang dimana diletakan miniatur dan juga aksesoris balok yang mendukung tema tersebut.Guru juga menstimulasi peserta didik dengan bertanya kepada masing-masing peserta didik.Setelah pembelajaran di dalam kelas  sudah terlaksana  maka bisa dilakuakan dengan  menerapkan metode karya wisata untuk memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menumbuhkan minat tentang sesuatu hal Contohnya dalam menyukai atau mengenal kepada binatang-binatang sehingga mendukung dan memperluas informasi dan wawasan  peserta didik  dalam mengenal binatang buas pemakan daging, metode karya wisata ini  dilaksanakan di kebun bintang Reptiles Park Gembira Loka Zoo.Tahapan sebelum dilakukan karya wisata yang dilakukan guru dalam melaksanakan karya wisata ini guru harus menyiapkan peralatan yang harus dibawa dalam melaksanakan karya wisata sesuai yang sudah direncakan bahkan merencanakan kendaran yang akan digunakan,guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil , tiba di tempat wisata peserta didik diberi aturan dalam pelaksanaan belajar tersebut.Peserta didik diajak untuk berkeliling melihat binatang buas apa saja yang termasuk pemakan daging.Setelah peserta didik berekeliling melihat berbagai macam binatang buas guru juga menstimulasi dengan bertanya menanyakan binatang apa saja yang termasuk pemakan daging.Pada saat itu peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk peserta didik.Tidak lupa setalah melaksanakan karya wisata guru mengulas kembali informasi atau wawasan yang sudah peserta didik dapatkan ketika berada di kebun binatang.Pesertra didik diminta untuk menceritakan kembali apa yang sudah mereka dapatkan setelah berkunjung ke kebunn binatang.Guru selanjutnya memberikan kegiatan bermain yang masih sama yaitu balok setelah di lihat ternaya bangunan yang awalnya hanya beberapa petak untuk kandang binatang buas pemakan daging tetapi sudah berkembang menjadi berbagai macam kandang binatang  buas pemakan danging dan bisa menyebutkan nama-nama binatang buas yang termasuk pemakan daging.

            Sesuai dengan tujuan aspek perkembangan kognitif antara keterpaduan dengan tema-tema manfaat yang diperoleh dengan karya wisata ini antara lain memberikan pemahaman penuh terhadap bermacam-macam bintang buas pemakan daging dan menambah wawasan mengenal berbagai macam bintang tidak hanya bintang pemakan daging,cara merawat binatang, mengenal dimana tempat tinggal binatang, mengenal makanan binatang, menjadikan peserta didik menjadi sayang binatang.Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diluar kelas atau ditempat wisata tentu ada kekurangan dan kelebihannya untuk kekurangannya yaitu belum semua anak dapat memanfaatkan karya wisata ini untuk pembelajaran karena memang dalam keadaan yang dimana peserta akan menjadi bingung dengan situasi di lingkungannya menjadikan peserta didik menjadi susah untuk belajar bersama teman-temannya, sulit dalam mengkondisikan peserta didik yang memang aktif dalam beraktifitas sehingga guru menjadi tidak terfokus dengan pertanyaan dari peserta didik.Kelebihan dari karya wisata ini yakni sesuai dengan indikator perkembangan peserta didik, sebagian peserta didik sudah bisa dalam melakukan pengamatan dilapangan.

Kesimpulan

            Menurut urain diatas dapat disimpulkan bahwa metode karya wisata ini dalam mengembangkan kognitif anak usia dini dilakukan bukan hanya sekedar bermain atau berlibur namun dapat juga digunakan oleh guru untuk metode pembelajaran yang berfungsi untuk menarik minat anak belajar,meningkatkan kepekaan peserta didik dalam menstimulasi panca indera melalui pengamatan yang mampu mengembangkan daya pikir peserta didik, dan menjadikan peserta didik mengenai kecerdasan dalam bersosial.Guru juga harus mempersiapkan atau merencanakan karya wisata  dengan matang karena melibatkan peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.Metode karya wisata ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurannya dalam pelaksanaan pembelajaran bagi anak usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun