REVIEW JURNAL KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL
Jurnal yang berjudul “Komunikasi Interpersonal Antar Mahasiswa di Asrama Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental” berisi mengenai dampak dari adanya komunikasi interpersonal yang dimana komunikasi ini melibatkan lebih dari satu orang didalamnya yang dapat menghubungkan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi Interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka, yaitu dari pengirim dan penerima pesan saling bertukar pesan atau informasi secara langsung. Komunikasi Interpersonal yang efektif diharapkan dapat mewujudkan lingkungan yang menyenangkan dan menciptakan kenyamanan sehingga tercapainya hubungan yang lebih baik.
Dalam jurnal ini meneliti bagaimana dampak adanya komunikasi interpersonal antara mahasiswa yang memiliki latar belakang daerah yang sama. Di mana mahasiswa yang tinggal di Asrama Putri Mahasiswa Landak Kalimantan Barat yang berada di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Komunikasi interpersonal yang dilakukan penghuni asrama putri dilakukan secara langsung sehingga para penghuni asrama merasakan kedekatan antara satu dengan yang lainnya.
Penulis disini menjelaskan bagaimana tantangan seorang mahasiswa dalam menjalin hubungan yang baik kepada sesama teman daerahnya. Dari beberapa narasumber yang diwawancara ada beberapa yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi karena mereka cenderung malas untuk mengobrol dengan teman lain apalagi jika tidak terlalu kenal. Di sisi lain juga, banyak mahasiswa yang merasa nyaman dan dapat berinteraksi dengan sesama penghuni asrama. Health Belief Model adalah teori perubahan perilaku kesehatan dan model psikologis yang digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dengan berfokus pada persepsi dan kepercayaan individu terhadap suatu penyakit.
Persepsi terhadap sebuah ancaman menyebabkan mahasiswa lebih menyadari akan pentingnya keseahatan mental mereka. Mereka akan lebih terbuka untuk berkomunikasi dengan teman-teman asramanya tentang masalah yang mungkin sedang mereka hadapi, karena mereka sendiri paham bahwa menjaga kesehatan mental adalah suatu hal yang penting. Sedangkan untuk mahasiswa yang belum menyadari akan pentingnya Kesehatan mental mungkin akan kurang terdorong untuk melakukan komunikasi dengan teman satu asramanya karena mereka belum sepenuhnya percaya dan belum sepenuhnya memahami dampak dari kecemasan maupun masalah mental lainnya, sehingga mereka lebih memilih untuk bersikap cuek dan terkesan individual.
Beberapa narasumber yang diwawancarai mungkin enggan berbagi cerita maupun masalahnya karena mereka takut dihakimi ataupun dianggap lemah oleh teman asramanya. Mereka juga mungkin kurang percaya diri untuk memulai komunikasi tentang masalah pribadinya. Walaupun banyak dari mereka yang memilih untuk memandam masalahnya sendiri, tetapi tidak sedikit pula yang lebih memilih berbagi masalahnya dengan teman asramanya yang mereka anggap dekat dan nyaman. Mereka yang memilih terbuka, percaya terhadap teman-temannya lebih nyaman untuk tinggal di lingkungan asrama.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak semua penghuni asrama merasakan komunikasi interpersonal dengan sesama penghuni asrama memberikan dukungn untuk kesehatan mental. Kedekatan antar penghuni asrama tidaklah mudah terjalin walaupun mereka berasal dari latar belakang daerah yang sama. Komunikasi interpersonal dengan teman memang tidak mudah dilakukan karena keefektifan komunikasi didukung oleh beberapa hal seperti adanya keterbukaan, empati, sikap mendukung, dan sikap positif. Komunikasi interpersonal yang terjadi di asrama putri ini tidak dengan sendirinya mendorong keterbukaan dan kepercayaan antar sesama penghuni. Karakter kepribadian masing-masing berimplikasi pada pilihan seseorang untuk membuka diri pada orang lain. Dengan adanya komunikasi interpersonal ini dapat menjadi jalan dalam mengurangi masalah kesehatan mental pada penghuni asrama mahasiswa yang berasal dari Landak Kalimantan yang berada di Yogyakarta.
Hanifah Okta Romadhoni
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi :
Juli., & Sulistyowati, Fadjarini. (2023). Komunikasi Interpersonal Antar Mahasiswa Di Asrama Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental. Jurnal Komunikasi Pemberdayaan. 2(1). 4-9