Mohon tunggu...
Hanifah Nur Sholihah
Hanifah Nur Sholihah Mohon Tunggu... -

ada ibu dan ayah yang selalu mendukungku untuk menuju sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Prinsip Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

4 Juni 2014   19:52 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.27 Tahun 1990, “Penyelenggaraan pendidikan taman kanak-kanak dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyelesaikan diri dengan lingkungannya, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya”, maka berarti pendidikan taman kanak-kanak dalam hal ini berfungsi sebatas mempersiapkan peserta didik untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan dan persiapan mental yang diperlukan untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih utama.
Adapun prinsip dasar dalam pendidikan AUD antara lain, anak sebagai pembelajar aktif. Disini, pendidik diharapkan mengarahkan anak kepada hal-hal pembelajaran yang menarik, sehingga anak akan merasakan bahwa pembelajaran itu menyenangkan, mengasyikkan. Seperti melakukan kegiatan mengamati mencari menemukan mendiskusikan, menyimpulkan dan mengemukakan sendiri sebagai hal yang ditemukan pada lingkungan sekitar.
Selanjutnya, Anak belajar melalui sensori dan panca indera. Dalam konsep ini anak mengeksplorasi semua inderanya baik penciuman, perasa, peraba, penglihatan dan pendengaran. Jadi, anak diajarkan berbagai benda disekitarnya yang dikenal dengan panca inderanya. Misalnya, gula rasanya manis.
Anak Membangun Pengetahuannya sendiri. Maksudnya, anak dibiarkan belajar melalui pengalaman yang pernah dialaminya sendiri. Misalnya kejadian-kejadian yang menyenangkan.
Anak Berpikir melalui Benda Konkret. Dalam hal ini, anak dididik agar berfikir secara nyata dan juga menggunakan benda-benda nyata yang ada disekitarnya. Anak lebih mengingat sesuatu yang dapat dilihat, dipegang, lebih membekas, dan dapat diterima dan membekas dan dapat diterima oleh otak sensasi dan memory.
Anak belajar dari lingkungan. Karena tujuan dari pendidikan adalah agar anak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan arti luas. Dengan demikian, prinsip ini berlaku dalam mengarahkan berbagai proses pembelajaran agar mendekatkan anak pada lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun