Sektor pertanian Indonesia
      Letak geografis Indonesia berada di kawasan iklim tropis. Negara kepulauan dengan wilayah yang sangat luas, tanah air diberkahi dengan sumber daya alam yang tiada habisnya. Indonesia memiliki keindahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata hingga kekayaan alam yang dapat diolah sebagai sumber energi lainnya. Bahkan sebagian besar produk pertanian dunia bisa hidup di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Kita sebegai warga negara patut bersuyukur lantaran negara kita selalu kaya akan hasil pertanian seperti beras, kedelai, jagung dan ubi jalar. Selain itu adapun yang disebut tanaman komersial misalnya teh, kopi, kina, cengkeh, tebu dan karet.
Kontribusi terhadap perekonomian Indonesia
      Kementrian Perdagangan telah menetapkan bahwa sektor pertanian masih berkinerja relatif baik, bahkan ketika ekonomi sedang melambat. Hal ini ditunjukkan dengan masih berlangsungnya proses ekspor multikomoditas di berbagai daerah, mulai dari kopi, kapulaga, karet hingga produk turunan kelapa sawit. Hal positif ini terjadi karena produk pertanian sangat dibutuhkan masyarakat. Badan Pusat Statistik menemukan bahwa produksi di sektor pertanian meningkat 2,19 persen setiap tahun dari April hingga Juni 2020. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 15,46 persen menjadi sektor penyumbang terbesar kedua.Â
      Richard Trenchard, seorang kepala Organisasi Pangan dan Pertanian Indonesia (FAO) mengatakan sektor pertanian Indonesia telah berkontribusi pada masa-masa sulit seperti pandemi saat ini dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan patut diapresiasi. Sektor pertanian Indonesia berperan sangat penting di masa pandemi. Hal ini dikarenakan pertanian Indonesia mampu meningkatkan pertumbuhan PDB di sektor pertanian sekitar 2,19 persen (year-on-year).
Banyak sektor yang terdampak ketika pandemi
      Sepanjang tahun 2020, hampir setiap wilayah di dunia terkena dampak pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei terhadap 34.599 responden pada 10 Juli 2020 di antara perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19. Akibatnya, hampir 80 persen dari mereka yang disurvei menemukan bahwa pandemi Covid-19 mengurangi pendapatan mereka. Mengenai angkatan kerja, terjadi pemutusan hubungan kerja sementara secara besar-besaran di perusahaan dan pabrik swasta.
      Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada sektor pertanian Indonesia karena memiliki dampak yang paling kecil dibandingkan dengan sektor lainnya. Salah satu konsekuensi dari pembatasan sosial di sektor pertanian telah mengubah perilaku masyarakat. Dulu, banyak orang lebih suka membeli sembako di pasar karena harganya yang murah. Berbeda dengan sekarang di situasi pandemi dan teknologi yang semakin berkembang memaksa orang-orang untuk berbelanja di platform online, pasar menjadi semakin kosong dan harga di tingkat petani pun turun.
Hikmah dari pandemi
      Situasi yang bergejolak ini memberikan pelajaran berharga dalam penyediaan pasokan pangan dan menguji sistem ketahanan pangan kita untuk pulih. Peneliti pertanian di Universitas Venezuela dan peraih Nobel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sektor pertanian pasti akan hancur jika pemerintah suatu negara dan masyarakatnya tidak memberikan banyak perhatian. Barulah ketika terjadi bencana kita semua menyadari betapa pentingnya bahan-bahan pertanian. Hanya Pemerintah Jepang yang sejak lama secara aktif menjalankan kebijakan "Jaminan Petani". Keterampilan petani dan pekerja Jepang memiliki kemampuan yang mumpuni terkait kecepatan dan efisiensi produksi yang mengoptimalkan profit. Dengan demikian, kesejahteraan mereka dapat dicapai dengan lebih cepat dan maksimal.
      Negara lain bisa melakukannya, begitu juga negara kita. Sektor pertanian Indonesia benar-benar dapat mengejutkan dunia dengan menunjukkan dirinya sebagai negara agraris Indonesia dan dengan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Jika Indonesia bisa menjadi panutan bagi negara lain, misi yang dilakukan Indonesia selama ini adalah sukses. Oleh karena itu, pembangunan sektor pertanian sangat membutuhkan perhatian dan fokus pemerintah. Saat ini, pertanian kita dapat mengambil pelajaran dari sektor pertanian negara lain dengan orientasi pertanian yang jelas. Selanjutnya dalam proses pembangunan lebih lanjut kita harus memperhatikan kesesuaian ruang keadaan alam agar dapat lebih mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada.
Referensi
Aryanto, Agus. 2020. Ekspor Pertanian Tinggi, Diyakini Mampu Atasi Perlambatan Ekonomi. https://www.wartaekonomi.co.id/read298424/ekspor-pertanian-tinggi-diyakini-mampu-atasi-perlambatan-ekonomi. Diakses tanggal 18 Oktober 2020.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. FAO: Pertanian Indonesia Luar Biasa. https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=4796. Diakses tanggal 13 Juni 2022.
Mahardika, Wayan A. 2020. Jadi Petani di Jepang Kok Bisa Sejahtera dan Maju Ya? Ternyata Ini 4 Alasannya!. https://akurat.co/ekonomi/id-1148568-read-jadi-petani-di-jepang-kok-bisa-sejahtera-dan-maju-ya-ternyata-ini-4-alasannya. Diakses tanggal 18 Oktober 2020.