Mohon tunggu...
Hanif Vidi
Hanif Vidi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Analis Kebijakan

Komunitas Studi Politik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Korupsi Politik atau Pengadilan Politik

17 September 2014   00:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam. Komunitas Studi Politik kembali mendapat referensi baru dari salah satu tokoh pemerhati hukum di Indonesia, Hamdani Hamid. Dalam pengantar surat tuntutan JPU KPK halaman terakhir Anas Urbaningrum disebutkan melakukan "Korupsi Politik". Apa yang dimaksud dengan korupsi politik? Kita sendiri kurang memahami. Premis ini tidak dikenal dalam kamus hukum.

Sepertinya segala tuduhan sulit dibuktikan, maka JPU mencoba membangun opini untuk mempengaruhi Majelis Hakim, dengan memberi tafsir korupsi politik. Tuduhan terhadap Anas melakukan korupsi proyek Hambalang dan penerimaan gratifikasi mobil Toyota Harrier bersumber dari keterangan pengakuan M Nazaruddin, dari semulanya memang sulit dibuktikan. untuk memaksakan tuduhan itu dibangunlah persepsi seolah Anas melakukan korupsi untuk membiayai pemenangannya sebagi Ketua Umum padaKonggres Partai Demokrat di Banndung, termasuk persiapan sebagai calon presiden dan sebagainya (katanya).

Tuduhan ini berulang kali dimentahkan oleh para saksi-saksi yang telah dihadirkan oleh JPU. Fakta sebaliknya publik menilai Anas adalah korban konspirasi politik. Secara gamblang terekam dari peristiwa-peristiwa penggulingan dari jabatan sebagai Ketum Demokrat serta pemaksaan pengenaan status tersangka terhadap Anas. Karena itu tak mengherankan jikalau nama-nama tokoh dan term pewayangan sampai premis korupsi politik karangan JPU berseliweran digembar-gemborkan di persidangan. Semuanya jauh dari substansi hukum yang dipersoalkan. Kalau begitu apakah salah kita menyebut perkara Anas sebagai "Pengadilan Politik" ?

Yah kasus Anas memang sangat memukau, bagi kami Komunitas Studi Politik, kasus Anas ini tak ubahnya seperti suatu fenomena politik yang luar biasa untuk diteliti. Maklum saja ini suatu peristiwa politik yang langka, seperti sebuah konspirasi yang didesain sejak jauh hari, sistematis dan terstruktur. Lazimnya perkara sekelas ini adalah permainan kelas elite seperti yang acapkali terdapat di film-film spionase yang melibatkan CIA, FBI ataupun KGB untuk menghancurkan tokoh-tokoh tertentu. Well, mungkin Anas Urbaningrum adalah salah satu tokoh besar sekelas Tan Malaka, Soekarno, Saddam Husein, Yaseer Arafat, Abraham Lincoln atau bahkan JF Kennedy yang harus dijatuhkan dengan skenario besar. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun