Mengapa Jogging Membuat Bahagia

Jogging atau berlari merupakan olahraga yang banyak digemari, termasuk Saya. Jogging dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk melakukannya. 

Hanya bermodal sepatu dan niat. Kita bisa memulai berjogging. 

Jogging dan lari itu berbeda lho. 

Perbedaan mencoloknya dapat kita lihat dari kecepatan. Singkatnya, jogging adalah berlari santai, langkahnya tidak terlalu lebar, dan tidak memerlukan banyak energi. Berbeda dengan berlari yang akan membuat kita lebih capek karena energi yang dikeluarkan lebih besar 

Saat merasa gundah/ pusing/ banyak pikiran, hal yang terlintas dalam otak Saya adalah "Aku harus jogging". Entah kenapa jogging mampu membuat pikiran lebih tenang dan bahagia. 

Setelah jogging Saya merasa badan lebih segar untuk melanjutkan aktivitas dan merasa lebih rileks. Pikiran negatif yang sebelumnya saya rasakan pun sedikit berkurang. 

Walaupun hanya sedikit, namun cukup mengurangi beban pikiran. Entah itu sugesti atau bukan, tapi memang itu yang Saya rasakan, padahal sejujurnya Saya tidak pro  berjogging, tidak kuat lari terlalu lama malah.

Ternyata ketika berolahraga tubuh kita meningkatkan produksi hormon endorfin. hormon endorfin dikenal dengan hormon kebahagiaan. Selain itu saat berolahraga hormon kortisol yang berpengaruh terhadap stress dan cemas akan berkurang. 

Mungkin itu alasan mengapa saya merasa lebih tenang setelah jogging. Apalagi Ketika jogging di ruang terbuka yang memiliki banyak tumbuhan rindang, rasanya akan lebih nyaman. Udara segar yang kita hirup akan menambah kebahagiaan berkali-kali lipat.

Pernah suatu saat pikiran Saya sangat 'bundet' dan tanpa diduga Saya bisa berjogging melebihi jogging-jogging yang biasa Saya lakukan. Intensitasnya lebih lama dan rasanya tidak capek. 

Pikiran jadi enteng. Selain untuk pikiran, Saya juga ingin badan saya bergerak supaya tidak kaku-kaku amat dan yaa lebih sehat kan pastinya.