Buku ini Saya beli sejak Desember 2012, tapi entah mengapa tidak pernah terselesaikan dan baru 29 Juli 2020 Saya berhasil menamatkan kedua buku hanya dalam waktu singkat. Ini adalah Buku pertama Andrea Hirata yang berhasil Saya tamatkan dan sungguh bagus jalan ceritanya. Buku ini menceritakan perjuangan, harga diri, budaya, dan mimpi yang dirangkum dengan apik.
Di satu sisi ada bagian yang membuat sedih, tetapi disisi lain buku ini juga bisa membuat tertawa terpingkal-pingkal. Saya menyesal baru menamatkannya dan ingin membaca karya Andrea Hirata yang lain.
Padang Bulan menceritakan dua sudut pandang tokoh, Enong dan Ikal. Enong seorang gadis anak penambang timah harus rela kehilangan ayahnya saat sedang bekerja. Ayahnya mengalami kecelakaan kerja saat menambang timah. Sebagai anak pertama, Ia merasa menanggung beban keluarga dan harus membantu perekonomian keluarga.
Keputusan berat harus Ia ambil, berhenti sekolah dan mulai bekerja apa saja untuk menghasilkan uang. Enong yang suka dengan pelajaran bahasa inggris tidak sempat menyelesaikan SD-nya karena himpitan ekonomi. Perjalanan ke Tanjong Pandang harus Ia lakukan demi mendapat pekerjaan, namun sayang karena badannya yang kecil dan masih sangat muda Ia tak kunjung mendapat pekerjaan dan harus pulang ke kampung untuk menjadi penambang timah pertama perempuan di Belitong.
Enong dengan penuh keberanian jatuh, bangun, jatuh lagi, bangun lagi, tidak peduli cibiran orang, terus menjalani hidup. Hingga badan kecilnya menjadi kekar, kukunya hitam akibat terus menambang timah. Semangat balajar bahasa inggris pun tidak pernah hilang dalam dirinya. Ia mengikuti kursus bahasa inggris walaupun usianya lebih tua dari peserta lainnya. Dan dengan ambisinya yang tinggi ia menjadi salah satu siswa berprestasi di tempat kursus bersama keempat siswa SMA yang lebih muda darinya. Walaupun semangatnya besar, tetapi nasib buruk kerap datang padanya. Perjuangan yang ia lakukan semata-mata untuk kebahagiaan ketiga adik dan ibunya.
Ikal lelaki 20an yang dimabuk cinta. Seorang sarjana yang tidak menjadi "apa-apa" di kampungnya. Ia terus mengejar A-Ling gadis chinese dampaan hatinya, namun terhalang restu dari keluarga. Berbagai cara Ia lakukan untuk mendapatkan A-Ling. Tapi sayang walaupun mereka saling menyukai perbedaan budaya dan restu keluarga tak kunjung didapat hingga A-Ling menikah dengan lelaki lain.
Cinta di Dalam Gelas melanjutkan cerita dari Padang Bulan. Enong yang telah semakin dewasa dengan terpaksa menikah dengan Matarom semaka-mata agar ibunya bahagia, sayang ternyata perlakuan Matarom tidak baik padanya dan Matarom pun sudah beristri.
Semakin dewasa orang-orang lebih mengenalnya sebagai Maryamah dan Nasib kurang baik memang sering datang padanya, tetapi demi harga dirinya, Maryamah ingin membalaskan dendam pada mantan suaminya itu dengan menantang catur pada lomba 17 Agustus. Matarom sendiri merupakan juara lomba catur 2x berturut-turut. Pandangan sebelah mata ditujukan setiap orang pada Maryamah.
Dalam budaya melayu tidak pernah ada perempuan main catur. Dan Maryamah berhasil menjadi pemain catur perempuan pertama di kampungnya Ia juga mengalahkan Matarom yang sombong itu serta membuat masyarakat disana terkagum-kagum. Kerja keras Maryamah tak lepas dari bantuan Ikal dan kawan yang lain untuk mengetahui siasat permainan lawan.
Buku kedua ini seru. Mengupas kebiasaan masyarakat melayu yang doyan minum kopi dan main catur. Apapun pekerjaan dan tingkat ekonominya kopi tidak bisa lepas dari keseharian masyarakat. Sampai-sampai Ikal membuat catatan menjadi Buku Besar Peminum Kopi yang berisi kebiasaan takaran, gula, adukan, dan lain sebagainya di masyarakat Melayu. Cerita tentang budaya sangat kental pada buku ini dan juga kesetaraan derajat perempuan yang masih dianggap tabu masyarakat. Semenjak Maryamah menjadi juara perlombaan catur, perempuan mulai berani bermain catur dan 3x berturut-turut Maryamah selalu menjadi juara dalam lomba 17 Agustus. Dari situ Maryamah ditujuluki sebagai Maryamah Karpov.