- Otak kiriÂ
Bagi kebanyakan orang, belahan otak kiri memiliki kemampuan untuk mengatur bahasa, berpikir, dan percakapan. Bagian otak ini sering dikaitkan dengan logika, fakta, dan angka (matematika) untuk dianalisis.Â
 Oleh karena itu, orang-orang di otak kiri cenderung lebih kuantitatif dan analitis. Diyakini bahwa orang-orang dalam kelompok ini lebih memperhatikan detail dan berpikir logis.Â
Kerusakan pada otak  kiri umumnya mempengaruhi bicara dan gerakan di sisi kanan tubuh. Hal ini terlihat pada orang yang menderita kerusakan otak  seperti stroke. Hal ini sering menyebabkan kesulitan berbicara atau dikenal dengan istilah afasia. Kerusakan serupa pada  otak belakang kanan jauh lebih kecil kemungkinannya menyebabkan afasia.
- Otak kananÂ
Belahan otak kanan, di sisi lain, memainkan peran utama dalam interpretasi informasi visual dan spasial. Misalnya, otak kanan terlibat dalam pemetaan dan memberikan petunjuk arah ke halte terdekat.Â
 Bagian otak kanan ini juga umumnya dikaitkan dengan imajinasi, seni, kreativitas, ekspresi emosional, pengenalan wajah, dan musik. Oleh karena itu, orang yang dominan  otak kanan cenderung menjadi pemikir yang bebas dan kreatif.
- Fungsi otak kiri dan kanan
Otak dibagi menjadi beberapa bagian, tetapi penting untuk diketahui bahwa ada komunikasi yang konstan antara semua bagian otak. Semua bagian otak bekerja secara harmonis, sehingga Anda dapat merasakan kehidupan saat ini karena dapat melakukan semua fungsi secara bersamaan.Â
Kedua sisi otak dihubungkan oleh sekelompok serabut saraf yang disebut corpus callosum. Ini memungkinkan data diproses dan dipertukarkan secara efisien di antara berbagai bagian otak. Ketika dua belahan otak tidak terhubung, komunikasi di otak terganggu, mempengaruhi kehidupan sehari-hari.Â
 Misalnya, seseorang dapat mengenali suatu benda, tetapi tidak dapat menyebutkan nama suatu benda di tangannya. Ini karena informasi pengenalan objek yang ditransmisikan dari otak kanan tidak diteruskan ke otak kiri, yang terlibat dalam fungsi bahasa. Oleh karena itu, ia dapat mengenali objek tersebut, tetapi tidak dapat menamainya.Â