Dulu waktu saya sekolah atau ketika anak-anak sekolah, kadang ada keharusan menggunakan baju daerah. Seringnya baju daerah tersebut dipakai di Hari Kartini, itupun lebih populer memakai kebaya atau baju daerah yang sudah dimodifikasi supaya lebih ringkas dan simpel.
Tahun lalu ketika ada upacara Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober di kantor, peserta upacara diminta menggunakan baju daerah. Saya tinggal di Bandung, jadi ya pakai yang simpel saja, kebaya dan rok batik. Kalau teman-teman pria memakai baju pangsi, baju hitam khas Sunda.
Setahu saya ada ketentuan di beberapa daerah di Indonesia ada hari-hari tertentu, karyawan, ASN, dan anak sekolah memakai baju daerah masing-masing. Kalau di Bandung ada istilah Rabu Nyunda, maka di hari tersebut dapat kita lihat seliweran karyawan dan anak sekolah memakai kebaya-rok panjang batik dan baju pangsi.
Kalau daerah lain tentu saja berbeda modelnya.
Baju daerah atau baju adat lengkap memang jarang sekali kita lihat dipakai sehari-hari. Mungkin dianggap ribet dan tidak sat-set memakainya.
Sisi lain dari baju daerah adalah mengandung filosofi dan makna, sehingga banyak dipakai hanya pada upacara-upacara tertentu. Misalnya upacara pernikahan dan acara penting lainnya.
Pesona Baju Daerah Melalui Presiden RI
Boleh dibilang upacara HUT RI merupakan acara TV yang saya tunggu-tunggu setiap tanggal 17 Agustus. Perlunya saya ingin lihat baju daerah yang dipakai oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana.
Kalau presiden-presiden sebelumnya seingat saya, Presiden, Wakil Presiden, dan para menteri memakai jas. Sedangkan Ibu Negara dan istri pejabat lainnya memakai kebaya.
Ibu saya dulu pun menunggu-nunggu acara di TV hanya ingin melihat "Ibu Negara kebayanya apa?"