Mohon tunggu...
Hanifah Cahyaningsih
Hanifah Cahyaningsih Mohon Tunggu... -

Orang Disiplin itu tidak kreatif, dan Orang Kreatif tidak bisa Disiplin. Proud to be Weird

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta Mengejutkan dalam Film Akhir Tahun

31 Desember 2015   19:25 Diperbarui: 31 Desember 2015   20:37 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.pikiran-rakyat.com/sites/files/public/image/2015/06/Frozen.jpg"][/caption]

Disney tentulah sudah tidak asing lagi di telinga kita. Perusahan pemroduksi film animasi ini selalu berhasil mengguncang dunia dengan karya-karyanya. Disney memang sudah terkenal dengan berbagai film animasinya yang mengambil tema serta kisah dari dongeng klasik, tentunya dengan berbagai sentuhan yang sesuai dengan tren serta tema saat ini. Inilah yang membuat beragam film Disney pun bisa dinikmati oleh berbagai kalangan tanpa harus merasa bosan karena adaptasi cerita klasik tersebut.

Film akhir tahun dan natal identik dengan tema musim dingin. Seperti film yang satu ini. Masih ingat kah dengan film animasi “Frozen “ yang tayang pada bulan Desember tahun 2013? Sebuah film animasi 3D produksi Walt Disney Animation Studios. Film ini merupakan film animasi ke-53 dari Walt Disney Animated Classics yang dibuat berdasarkan dongeng Hans Christian Andersen berjudul Ratu Salju (The Snow Queen). Film frozen ini bisa dibilang sebagai film animasi super fenomenal. Dengan animasi yang apik serta jalan cerita menarik, frozen terbukti mampu mencuri hati dari para pemirsa berbagai kalangan usia. Tak hanya itu, setelah filmnya ditayangkan, film frozen ini terbukti tetap mampu hinggap di hati para penggemarnya.

Untuk mencapai kesuksesan seperti ini, tentulah bukan dengan proses yang cepat dan mudah. Dalam pembuatan film ini perekaman suara para pemain dalam film dilakukan secara bersamaan. Hal ini ditujukan agar terbangun chemistry karakter yang baik, dan adanya improvisasi. Para animator harus menggunakan 4000 computer dan waktu 30jam hanya untuk menyelesaikan 1 frame. Tim pembuat animasi di Walt Disney Animation Studios mendatangkan rusa kutub asli untuk membuat tokoh Sven.

Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Para animator membuat sosok rusa kutub Sven, berdasarkan anjing milik sang Executive Producer, John Lasseter. Karena rusa kutub asli yang didatangkan selalu diam dan gak mau bergerak, jadi susah untuk di observasi. Film ini mengambil hingga empat tahun untuk dikembangkan dan dilengkapi. Untuk efek saja, butuh lebih dari 50 orang untuk membuat adegan Elsa membangun istana es nya selama musikalnya. Enam puluh animator yang berbeda berdesakan dalam satu ruangan kecil untuk belajar dan membahas teknik, bernyanyi, dan aspek yang paling penting dari semua.

Salah satu tantangan Frozen adalah bahwa departemen TD harus mengisi seluruh kerajaan dengan orang-orang. Dalam hal ini, departemen akhirnya membangun 312 rig karakter, 245 rig kain, dan 63 rig rambut. Untuk menempatkannya dalam perspektif, karakter Anna memiliki 420.000 helai rambut; itu 4,2 kali lebih banyak dari manusia. Hanya jika anda peduli pada hitungan, di Tangled, Rapunzel hanya memiliki 27.000 helai rambut.

Agar dapat membuat efek salju yang sempurna, tim animasi rela berjalan di atas salju tebal di Jackson Hole. Tim peneliti juga mengambil perjalanan ke Wyoming untuk mempelajari bagaimana rasanya untuk berjalan dan berangkat melalui salju dengan menggunakan gaun. Lebih mengesankan lagi, yang mengambil bagian ini adalah para pria, yang gerak-geriknya jelas berbeda dengan seorang perempuan. Selain itu, perjalanan ke hotel es yang berbeda di Kota Quebec diambil untuk mempelajari bagaimana cahaya mencerminkan dan membiaskan es.

Semua proses luar biasa dalam menciptakan film “Frozen” tadi, menghasilkan prestasi yang luar biasa juga di industri per-film-an. Frozen adalah film panjang Disney Non-Pixar pertama yang memenangkan Golden Globes untuk Best Animated Feature. Frozen adalah film animasi tersukses sepanjang masa, mengalahkan Toy Story 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun