Kurikulum terdiri dari sejumlah unsur pembelajaran yang sangat penting dalam menetapkan landasan, prinsip, arah dan tujuan pendidikan  Indonesia.  Dalam kehidupan ini, perubahan adalah hal yang wajar dan  akan terjadi.  Artinya segala sesuatu yang ada di alam ini, termasuk dunia pendidikan, pasti akan terus mengalami perubahan. Â
Krisis ini berdampak pada perubahan pendidikan di Indonesia. Â hal ini bertujuan untuk pulih dari krisis pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi virus corona, yang mana sekolah harus memiliki kurikulum unik yang menekankan "kebebasan belajar" siswa. Â Pemanfaatan teknologi dan kebutuhan kompetensi di era saat ini menjadi salah satu landasan pengembangan kurikulum Merdeka.Â
 COVID-19 telah mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga mengakibatkan terbatasnya kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi informasi bagi guru dan siswa, sarana dan prasarana yang belum memadai, terbatasnya akses internet, dan keterbatasan anggaran.  ditangani.  Kurikulum unik ini kini dirancang untuk diterapkan di sekolah-sekolah siap pakai sebagai bagian dari upaya  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk mengatasi krisis pembelajaran pasca pandemi COVID-19. Â
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan  kurikulum yang menjadi pedoman proses pembelajaran di sekolah.  Hal ini sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar.  Saat pandemi COVID-19 merebak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menghadapi segala skenario, termasuk memfasilitasi pembelajaran daring bagi siswa.  pendidikan era 4.0 merupakan Results Oriented Education (OBE) dan merupakan jawaban atas tantangan manajemen digitalisasi di bidang pendidikan.  Pendidikan era 4.0 memiliki dua jenis dan instrumen pengukuran: input dan outcome (Sintiawati et al., 2022: 78).  Pendidikan berbasis input diukur berdasarkan indikator kepemilikan atas "kekayaan" suatu lembaga  seperti keuangan, infrastruktur, ruang kelas, perpustakaan, jumlah tenaga pengajar, dan lain-lain, sedangkan OBE diukur berdasarkan hasil pendidikan seperti jumlah tenaga pendidik.  .  Lulusan institusi, IPK dan tingkat kelulusan . Â
Dengan kata lain,  kemampuan lulusan dinilai berdasarkan kinerja yang diharapkan.  Secara lebih umum, proses pendidikan tidak hanya sekedar pengelolaan isi tetapi juga tentang  bagaimana siswa dapat mencapai hasil belajar yang  ditentukan (Fuadi dan Aswita, 2021: 109).  Dapat disimpulkan bahwa kurikulum sangat penting untuk memungkinkan siswa  mencapai tujuan pendidikannya secara sistematis dan berkelanjutan.  Oleh karena itu, kurikulum tidak dapat dipisahkan dari pendidikan karena merupakan acuan dalam proses belajar mengajar.Â
 Pandemi COVID-19 berdampak besar pada dunia pendidikan, dan kita harus menyadari bahwa membiarkan dunia pendidikan pulih adalah tindakan yang bijaksana.  Kurikulum merdeka lahir karena  lebih sederhana, lebih mendalam, lebih mandiri, lebih relevan, dan lebih interaktif sehingga sangat cocok digunakan pasca-COVID-19, karena ada kelebihannya.  Berikut  beberapa poin penting terkait penerapan kurikulum mandiri.  Kurikulum mandiri memberikan kebebasan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan peserta dan lingkungan belajar.  Penerapan kurikulum unik ini bertujuan untuk memulihkan pembelajaran dan mentransformasikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.  Kurikulum  Merdeka menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI