Mohon tunggu...
Muhammad Farhan
Muhammad Farhan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - sekolah menengah atas

saya hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Rupiah Makin Melemah Selasa

10 Januari 2023   10:19 Diperbarui: 10 Januari 2023   10:35 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

pada hari ini selasa 10 janari, rupiah ada di 15.590 per dollar amerika serikat, pada hal ini rupiah semakin melemah dari kemarin, direktur PT Laba Forexindo Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menurun karena dollar menguat hari ini. salah satu penyebabnya adalah pasar menimbang sinyal beragam pada kebijakan moneter desember 2022 lalu

di asia, hanya dollar hongkong dan rupiah yang melemah, sementara itu mayoritas asia menguat terhadap dollar AS. seperti peso filipina naik 0.52%, setelah itu korea naik 0.46% 

Bank sentral AS (The Fed) mungkin akan memperlambat atau bahkan membatalkan kenaikan suku bunganya yang terbaru setelah beberapa data ekonomi menunjukkan adanya penurunan pertumbuhan. Namun, pasar saat ini masih menunggu pidato dari ketua The Fed, Jerome Powell, untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang apakah laju kenaikan suku bunga akan diubah. 

Sebelumnya, The Fed mengindikasikan bahwa akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini, 50 basis poin pada Februari dan 25 basis poin kemudian, dengan target range 5% - 5,25%. Namun, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar sekarang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Februari dan Maret, sehingga puncaknya menjadi 4,75% - 5%. The Fed sebelumnya juga menyatakan bahwa suku bunga tidak akan diturunkan hingga 2024, tetapi dengan beberapa tanda adanya penurunan pertumbuhan ekonomi di AS, para pelaku pasar sekarang memperkirakan bahwa The Fed mungkin akan mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih cepat. Perangkat FedWatch menunjukkan bahwa ada kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir 2023.

sejarah mata uang rupiah

Nilai Rupiah, mata uang Indonesia, telah mengalami naik-turun selama bertahun-tahun. Pada tahun 1991, nilai Rupiah pernah mencapai 1.997, tetapi kekuatannya tidak bertahan lama dan pada Juni 1998, nilai Rupiah terpuruk ke angka 16.650, yang menyebabkan krisis moneter dan menjadikan angka ini sebagai nilai terendah Rupiah sepanjang sejarah Indonesia hingga saat ini. Setelah mengalami masa-masa sulit, Indonesia akhirnya bangkit dan pada tahun 2010 hingga 2012, nilai Rupiah mencapai 8.500. Namun, pada akhir April 2018, nilai Rupiah melemah lagi menjadi 13.800 akibat menguatnya nilai Dolar secara global dan pada Maret 2020, nilai tukar Rupiah mencapai 16.000 atau mendekati nilai saat krisis moneter pada tahun 1998. Ada beberapa faktor yang menyebabkan naik-turunnya nilai Rupiah, termasuk penurunan supply Dolar AS, turunnya harga komoditas ekspor, meningkatnya permintaan Dolar AS, dan pengaruh pandemi Covid-19.

cara menguatkan mata uang rupiah

Untuk membantu pemerintah menguatkan nilai Rupiah, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, yaitu: membeli produk dalam negeri, berinvestasi di dalam negeri, dan tidak menimbun Dolar. Pertama, membeli produk dalam negeri dapat membantu industri wirausaha Indonesia, serta mengurangi impor yang memperlemah nilai Rupiah. Kedua, berinvestasi di dalam negeri, seperti membeli Surat Utang Negara atau Obligasi Negara Ritel, atau dengan menggunakan layanan perbankan syariah, dapat memberikan keuntungan sambil membantu perekonomian Indonesia. Ketiga, tidak menimbun Dolar, tetapi menukarkannya ke Rupiah, dapat membantu pemerintah menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun