Mohon tunggu...
Kahfie Nazaruddin
Kahfie Nazaruddin Mohon Tunggu... -

Mengajar di Universitas Lampung, penggemar Kompas, senang menerjemahkan, selalu ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sembilan Kunci Sukses (3)

25 Desember 2011   20:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

#8 Jangan Melawan Kodrat

Betapapun kuatnya otot tekad Anda jadinya, hormati fakta bahwa semua yang manusiawi itu ada batasnya. Kalau otot-otot tekad itu terlalu banyak digerakkan, Anda bakal habis tenaga. Jangan melakukan dua tantangan sekaligus kalau tak sanggup. Hindari pula tantangan yang merugikan dan yang terlalu sulit. Banyak orang kelewat percaya pada kemampuan mereka melawan gangguan. Akibatnya, mereka tak bisa menghindari gangguan, atau terus-terusan menemukan gangguan. Orang sukses paham bahwa ia tidak boleh mempersulit tujuan, yang mungkin sudah cukup sulit.

Melawan gangguan dan godaan merupakan sebagian kunci sukses meraih hamper semua tujuan. Hal yang ingin sekali kita lakukan acapkali bertolak belakang dengan hal yang mesti kita lakukan untuk meraih ambisi pribadi atau ambisi profesional. Yang pertama-tama harus dilakukan kalau sungguh-sungguh hendak melawan gangguan dan godaan adalah ini: Terimalah fakta bahwa tekad pun ada batasnya meski bisa diperkuat dengan berlatih. Otot Chris John dan Ade Rai pun bisa lelah kalau kelebihan kerja.

#9 Fokus pada yang Akan Dilakukan, Jangan pada yang Tidak Akan Dilakukan

Anda ingin sukses dipromosikan, berhenti merokok, tidak cepat marah? Susun rencana cara mengganti perilaku kontraproduktif dengan perilaku yang konstruktif, yang bermanfaat. Yang sering dilakukan ialah terlalu memusatkan konsentrasi pada usaha untuk berhenti melakukan sesuatu, tapi lalai mengisi ruang kosong yang kemudian timbul.

Oleh karenaya, ajukan pertanyaan, “Kalau saya stop melakukan kebiasaan jelek itu, apa gantinya?” Misalnya, Anda ingin mengendalikan amarah dan tidak lagi meghempaskan daun pintu setiap kali rasa marah timbul, rencananya bisa begini: “Kalau terasa akan marah, saya akan menarik napas dalam-dalam sebanyak tiga kali untuk menenangkan diri.” Anda menggantikan amarah dengan menarik napas dalam-dalam. Lama kelamaan rangsangan untuk marah melemah dan semakin lama semakin lemah sampai hilang sama sekali.

Simpulan

Mereka yang sudah sukses menerapkan tanpa henti sembilan petunjuk itu. Mereka bisa melakukannya. Tidak ada sesuatu yang mampu mereka perbuat yang tidak mampu Anda perbuat juga.

[Sumber: Heidi Grant Halvorson: Nine Things Successful People Do Differently]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun