Mohon tunggu...
Hanggito Primardi
Hanggito Primardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Freelancer

Semoga artikel yang saya buat bisa bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sahabat Sejati : Belajar dari Kisah Daud dan Yonatan

22 Desember 2021   14:33 Diperbarui: 22 Desember 2021   14:45 18875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wikipedia: Persahabatan antara Daud dan Yonatan

Daud merupakan seorang yang amat dekat dengan Yonatan walaupun latar belakang keduanya sangatlah berbeda. Daud lahir di kota kecil dan menjadi gembala di kala mudanya. Sedangkan, Yonatan lahir di lingkungan istana. Daud tidak mempunyai harta yang berlimpah, sedangkan Yonatan diperlengkapi dengan segala kemewahan. Daud merupakan anak bungsu, sementara Yonatan merupakan anak sulung pewaris tahta kerajaan.

Lantas, mengapa kedua pribadi ini bisa menjadi sahabat? Sahabat tentunya harus memiliki kesamaan dan chemistry. Daud dan Yonatan merupakan pejuang dan pelayan Tuhan. Visi yang sama tersebut menyatukan ikatan persahabatan mereka.

Sahabat bukan sebuah kata belaka yang tak memiliki makna. Menjadi seorang sahabat sejati berarti berani berkorban.

Yonatan menunjukkan pengorbanannya dengan memohon kepada ayahnya, raja Saul, untuk tidak membunuh Daud. Padahal, status dari Daud di mata ayahnya adalah buronan. Dia mempertaruhkan gelarnya sebagai ‘anak baik’ menjadi ‘anak yang suka menentang orang tua’.

Wikipedia: Yonatan menyemangati Daud dalam masa pengejarannya
Wikipedia: Yonatan menyemangati Daud dalam masa pengejarannya

Bahkan, dalam masa Daud bersembunyi dari kejaran Saul, Yonatan masih menyempatkan diri untuk menyemangati Daud. Ia meyakinkan dia bahwa ia akan selamat dan menjadi raja. Dengan kata lain, Yonatan mengorbankan tahtanya sebagai penerus kerajaan kepada sahabatnya, Daud. Sayangnya, Yonatan berakhir tewas dalam sebuah peperangan.

Daud menyambut Mefiboset, putra Yonatan
Daud menyambut Mefiboset, putra Yonatan

Daud diliputi oleh kesedihan yang amat dalam saat mengetahui kepergian sahabatnya itu. Hingga tiba waktunya ia menjadi raja Israel, Daud tetap mengingat janjinya kepada Yonatan untuk selalu setia kepada keluarganya. Ia mengurus dengan penuh kasih segala kebutuhan putra Yonatan, Mefiboset.

Dari kisah tersebut, kita dapat belajar bahwa menjadi seorang sahabat tidaklah sebuah kata belaka. Menjadi seorang sahabat harus mampu berkorban dengan tulus antara satu dengan lain. Kisah antara Daud dan Yonatan menunjukkan betapa eratnya ikatan batin mereka. Memahami kebutuhan dan keresahan satu dengan yang lain.

Setiap orang butuh setidaknya seorang sahabat sejati. Seseorang yang selalu ada bagi mereka. Seseorang yang setia apapun situasinya. Beruntunglah bila kita dapat menemukan sosok sahabat yang demikian. Ia merupakan pemberian dari Tuhan yang harus kita jaga.

Salam persahabatan dan Tuhan memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun