Pandemi Covid-19 nampaknya membuat semua aspek kehidupan menjadi berpengaruh, tak terkecuali membuat beberapa UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) banyak yang mengalami penurunan pendapatan secara signifikan, terpaksa harus merugi dan bahkan ada yang harus gulung tikar.
Berangkat dari kegelisahan mereka berdua,  mau ngapaian ya setelah lulus SMA? minta uang sama orangtua juga udah gaenak dan dilain sisi pembelajaran kuliah juga masih online.
Semakin sulitnya mencari pekerjaan dimasa pandemi, ingin belajar mandiri, serta dapat membagi waktu dengan dunia perkuliahan/hal lain dan kurang suka diatur oleh atasan, hal itulah yang menjadi alasan utama kedua teman saya Mas Aldi dan Mas Kayyis untuk merintis usaha bisnis cuci sepatu.
Sebenarnya, rencana awal jasa pencucian sepatu ini adalah selepas masa UTBK ditahun 2020 namun pandemi yang terjadi membuat mereka berdua memutar otak kembali. Karena, menurut mereka di awal-awal masa pandemi masyarakat/pasar yang akan mereka tuju pastinya akan cenderung tidak memilih jasa laundry sebagai pilihan dan lebih baik untuk mencuci sendiri di rumah karena kemungkinanannya bisa tertular virus. Dengan kata lain masyarakat luas masih parnoan dengan pandemi yang terjadi disekitarnya. Berjalannya waktu, masyarakat kembali ke era new normal oleh karena itulah kedua teman saya tersebut akhirnya sepakat untuk membuka bisnis cuci sepatu pada bulan September tahun lalu.
"Bisnis cuci sepatu di Yogyakarta sendiri sudah cukup populer di tiga tahun terkahir ini Mas dan yang menjadi sasaran utama kami adalah para kawula muda baik itu pelajar, mahasiswa maupun karyawan. Namun, tak jarang juga  biasanya sepatu milik ibu atau bapak teman saya yang sudah menjadi langganan juga sering kami layani pencuciannya, alhamdulillah buat tambah-tambah uang jajan." Ucap Mas Aldi sambil tertawa.
Lewat populernya bisnis ini bisa diartikan dewasa ini para generasi milenial nampaknya sudah mempunyai kecakapan pengetahuan dan kesadaran untuk memiliki sepatu original. Banyak dari teman bahkan kita sendiri setuju dengan pendapat ini, bahwa lebih baik membeli produk lokal sekalipun harganya berada dibawah produk luar  daripada merk luar namun ternyata barang kw.
"Slogan #localpride saat ini juga makin sering digaungkan terutama di media sosial, sebuah hal yang membanggakan tentunya jika sepatu lokal bisa maju dan berkembang di rumahnya sendiri, para pecinta sepatu lokal pun kini semakin menghargai sepatu mereka, dan menjadi bagian dari personality masing-masing pemakainnya." Tutur Mas Kayyis dengan senyuman.
Dengan menggunakan barang yang original, para pemakaiannya pun tentu lebih bisa menghargai, berhati-hati dalam menjaga dan merawatnya supaya tetap awet.