takan bisa kutahan lagi bibir ini tuk berucap
bermain dengan bahasa yang sudah berada diujung lidah.
mendekat semakin mendekat dengan celotehan yang sungguh tidak bermakna
namun celotehan itu menyatukanku dalam sebuah ikatan
sejauh mata memandang yang terlihat hanya senyumu yang menghiasi pelupuk mataku.
bukan karena nafsu aku memandangmu
namun kasih sayang yang tuluslah yang mendasarinya.
kau telah menghapus warna-warna hampa yang bersemayam dihatiku
kau telah menghembuskan aroma cinta kedalam isi hatiku
kau telah mengajarkan makna cinta dalam kehidupanku
sejatinya kaulah yang terindah yang melukiskan cinta dalam relung jiwaku
engaku dan cinta adalah kebutuhanku
tiada cinta dunia terasa hampa
begitupun tiada engkau dihidupku hatiku terasa hampa.
tetaplah tinggal bersamaku sampai waktu menjemput kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H