Lagi...!!!
Pertamina stasiun bbm rewulu lagi-lagi mengadakan acara penanaman magrove di dusun pasirmendit. Seperti tahun lalu, pertamina stasiun bbm rewulu lagi-lagi menanam lima ribu bibit mangrove namun dengan konsep perawatan yang lebih intensif. Pada tahun sebelumnya, penanaman lima ribu bibit mangrove yang bekerja sama dengan yayasan kanopi indonesia dan kelompok pelestari mangrove dan pesisir 'Wanatirta' mengalokasikan waktu perawatan satu kali dalam satu bulan untuk meminimalisir angka kematian bibit. Pada penanaman tahun ini yg juga berjumlah lima ribu bibit, pertamina mengalokasikan waktu perawatan sebanyak dua kali dalam satu bulan. Hal ini dilakukan atas masukan dari kelompok pelestari mangrove dan pesisir berdasar keadaan bibit dilapangan.
Konsep penanaman yang disertai perawatan ini masih jarang dilakukan oleh rekan-rekan lain yang melakukan penanaman. Hal tersebut dikarenakan masyarakat pada umumnya melihat keberhasilan penanaman dari seberapa banyak bibit yang berhasil ditanam. Ma'ruf erawan selaku direktur yayasan kanopi indonesia menyampaikan bahwa Konsep yang dilakukan oleh pertamina, yayasan kanopi indonesia dan wanatirta ini diharapkan dapat menjadi contoh konsep kegiatan penanaman dimana penanaman selalu disertakan dengan adanya perawatan bibit. Diharapkan pola pikir rekan-rekan yang melakukan penanaman akan bergeser. Indikatornya bukan lagi berapa bibit yang berhasil ditanam namun lebih kepada berapa banyak bibit yang berhasil hidup setelah ditanam.
Ekosistem mangrove atau umum menyebutnya area perairan bakau adalah satu area yang memegang peranan penting dalam keutuhan suatu daerah. Ekosistem mangrove terletak pada perairan payau yg masih terkena pengaruh pasang surut air laut. Nilai penting ekosistem mangrove menurut penuturan bapak nashir selaku kepala pedukuhan pasirmendit adalah mampu mencegah dan mengurangi adanya abrasi pantai dan juga tsunami ataupun angin yang datang dr laut yang membawa potensial garam yang mampu merusak logam.
Pasirmendit adalah satu pedukuhan di kelurahan jangkaran kabupaten kulonprogo yang masih memiliki site alami mangrove. Hal tersebut menjadikan daerah pesisir pasirmendit menjadi istimewa dan harus dilestarikan keberadaan site alami mangrove tersebut dari berbagai ancaman yang ada saat ini. Ancaman terbesar adalah dengan adanya alih fungsi lahan. Laju alih fungsi lahan ini juga tidak hanya mengancam keberadaan mangrove tapi juga penyu dan burung pantai.
Dengan adanya penanaman dari pertamina, diharapkan dapat mendukung perlindungan dan pelestarian keaneka ragaman hayati. Program ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai area konservasi mangrove dari penuturan pak khatib selaku koordinator program Pertamina Peduli Lingkungan Pertamina Terminal BBM Rewulu. Semoga dengan adanya program seperti ini, akan menjadikan daerah kritis dapat kembali hijau dan saya harapkan masyarakat tidak bosan untuk menanam walaupun kita tidak memetik hasilnya, namun nanti anak cucu kitalah yang memetik hasil dari adanya kegiatan seperti ini begitu penuturan bapak suwito selaku ketua kelompok pelestari mangrove dan pesisir Wanatirta sekaligus menutup acara penanaman yang dilakukan pada 14 mei 2014 ini.
