Minggu 16 November 2014 menjadi hari yang sangat bermakna bagi mangrove di kawasan Pesisir Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Bali. Hari itu, sekitar tiga ratus lebih orang berkumpul untuk bersama-sama menghijaukan kawasan pesisir dengan adanya Program Bantuan Sosial ABDIMAS Universitas Terbuka (UT). Hadir dalam acara tersebut Rektor UT, Kelapa dan Staff UPBJJ-UT Denpasar, Mahasiswa UT, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kab. Jembrana beserta staff, Camat Melaya, dan seluruh staff perangkat desa Tuwed. Hadir pula siswa siswi  SMAN 1 Melaya, SMK 4 Negara, SMPN 2 Melaya, yang ikut meramaikan acara ceremonial penanaman 10.000 bibit pohon mangrove.
Acara yang di komando oleh Yayasan Kanopi Indonesia, Kelompok Tani Lindu Segara Tanjung Pasir, dan Yapeka ini, turut mengadirkan juga Komunitas Fotografi Satwa Alam Bali beserta karya foto satwanya yang dipamerkan dalam acara tersebut. Bibit manggrove sejumlah 10.000 dari jenis  Bruguierra gymnorhiza (Nama lokal : Tancang) ditanam di kawasan Tanah Negara kurang lebih seluas 1 hektar yang dikelola oleh pemerintah Desa Tuwed Khususnya Kelompok Tani Lindu Segara Tanjung Pasir yang diketuai oleh Bapak I Made Sukarta.Acara pada hari minggu tersebut dimulai pada pukul 14.00 WITA yang diawali dengan tari selamat datang dengan iringan kesenian musik tradisional Rindik. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa sambutan, terutama dari kepala Desa Tuwed dan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan Kab. Jembrana yang mengucapkan terimakasih kepada Universitas Terbuka atas bantuan bibit yang telah diberikan.
Dalam sambutannya kepala desa Tuwed menyampaikan bahwa area mangrove yang ada di Desa tuwed masih sangat luas yang masih bisa untuk ditanami, masih ada 14 hektar lahan kosong siap tanam, butuh banyak uluran tangan dari berbagai pihak untuk turut serta menghijaukan kawasan pesisir tersebut agar kelangsungan hidup dari masyarakat dan area sekitar pesisir terselamatkan dari bahasa abrasi, sesuai dengan jargon pada progam kali ini "Membangun Perisai Pesisir, Membangun Masa Depan Negeri" Manfaat dari adanya penanaman pohon mangrove yang sudah mereka mulai sejak 2006 Â mulai dirasakan oleh masyarakat Desa Tuwed yaitu dengan penanaman mangrove dapat mengembalikan ekositem manggrove yang rusak dan melindungi kawasan Desa Tuwed khususnya bagian pesisir dari abrasi pantai dan mencegah masuknya air laut ketika pasang besar ke lahan pertanian sehingga tidak merusak lahan pertanian. Pemerintah setempat berharap agar program ini tidak hanya berhenti sampai disini, dan diharapkan untuk dilakukan pemantauan dan pendampingan terhadap masyarakat, terutama Kelompok Tani Lindu Segara Tanjung Pasir.
Sebelum sampai pada acara inti yaitu penanaman dilakukan penyerahan kenang-kenangan dari Universitas Terbuka dan pemberian piagam penghargaan bagi semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut yang dilanjutkan dengan serah terima bibit secara simbolis dari Rektor UT (Ibu Tian) Kepada Ketua Kelompok Tani Lindu Segara Tanjung Pasir dan Kepala Desa Tuwed. Â Pengarahan mengenai tata cara menanam oleh I Made Sukarta selaku Ketua Kelompok Tani Lindu Segara Tanjung Pasir dilakukan sebelum peserta melakukan penanaman dilokasi yang telah disiapkan. Rektor UT, Kepala dan Staff UT UPBJJ Denpasar, Mahasiswa UT, seluruh tamu undangan beserta semua siswa siswi sekolah yang hadir bersama-sama menanam bibit mangrove. Tampak antusias yang sangat tinggi dari semua yang hadir, dan tidak terasa bibit yang disediakan selesai ditanam dalam waktu yang tidak terlalu lama. Acara ditutup dengan foto bersama dan menikmati makanan khas daerah sambil menyaksikan kesenian Rindik . Selain di Bali, acara serupa juga dilakukan di Sumatra Utara dan Kalimantan Timur.
With Agus Yulianto - Yayasan Kanopi Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H