Malam yang mengapung di lembah cakrawala.
Alam raya seakan hening namun gegap gempita dalam kalbu masing-masing.
Barisan bintang-bintang di orbit tata surya.
Bergerak, berputar, bertasbih serentak menyanjung asma Tuhan.
Ruang hidup yang selalu terjaga seimbang, kokoh dalam pengkhidmatan.
Patuh dengan segala keputusan, setia dengan tugas yang di emban.
Tuhan bagi semesta alam yang gaib yang mengatur sendi-sendi kehidupan.
Yang menjadikan udara bagi nafas nyawa-nyawa makhluk ciptaannya.
Yang tak pernah tertidur dan tak pernah khilaf dalam pekerjaannya.
Selalu tepat dalam perhitungan dan tak pernah meleset meski sejengkal.
Zat yang bersih dan suci dari noda.
Aku ketuk pintumu Tuhan dengan degup jantung yang kiranya lamban dan bergetar.
Urat nadiku seakan putus, darah mengalir menggumpal membentuk luka dan dosa yang hina.
Masih adakah pengharapan bagiku merajut asamu yang luas dan penuh pengampunan.
Sebab nyatanya maut bagai kawan seiring berjalan tak pernah lepas bergandeng tangan.
Bersujud aku dalam kecemasan hanyut jiwaku dalam kesaksian.
Malam yang semakin larut.
Burung-burung hitam terus bersahutan.
Waktu yang terus berputar.
Hari berganti hari.
Siang dan malam silih berganti.
Hidup dan kehidupan.
Mati dan kematian.
Ternyata Engkau ya Rabb segala sesuatu di jalankan dan di putuskan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI