Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku adalah Jakarta...

6 Januari 2014   21:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah sungai yang mengalir penuh sampah, hitam dan beracun.
Aku adalah kemacetan yang tak pernah bisa terurai di kala jam sibuk dan makan siang.
Aku biasa terjebak dalam persimpangan dengan rambu lalu lintas yang mati dan usang.
Aku adalah trotoar yang di jejali parkiran dan kaki lima yang berebut makan.
Aku adalah kolong jembatan yang berdebu yang penuh dengan gelandangan.
Sebab rumah-rumah mereka habis di bongkar lalu di bangun mall dan plaza yang megah.
Aku buah dari kejenuhan orang-orang yang berambisi mengeruk keuntungan.

Aku tidak tahan dengan air hujan sebab daya tampungku berkurang.
Sebab tanahku banyak beraspal dan wadukku mengalami pendangkalan.
Aku tidak tahan dengan para pendatang sebab mereka mengundang masalah kehidupan.
Sungguh pundakku lelah menopang gedung-gedung tinggi yang mewah tapi tanpa kewajaran.
Sungguh tanganku capek menampung orang-orang yang mengadu nasib dan keberuntungan.
Aku bukan kota metropolitan aku hanya kota yang di paksakan.

Aku butuh tanah luas untuk paru-paru kehidupan yang di tanam.
Aku butuh air segar bukan lagi air payau.
Aku butuh ketenangan dan menikmati malam tanpa kegaduhan.
Aku..... sebentar lagi aku tenggelam dalam ketidakwajaran sebuah kota dan peradaban yang dangkal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun