Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Ini Tak Boleh Kalah

23 Januari 2025   03:05 Diperbarui: 23 Januari 2025   03:05 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Haruskah pagar bambu itu terus berdiri atau dicabuti?

Semua orang kini melihat dan sadar, negeri ini memang sudah tidak ada lagi pemiliknya yang sejati.

Karena sudah lama digadai kepada tangan-tangan besi. Tirani. Korporasi.

Aku ini tengah menyaksikan pemandangan yang mengerikan ketika satu persatu jagoan-jagoan keluar bertempur mengacak-ngacak pulau-pulau negeriku yang subur. 

Menguras kering lautku yang makmur.

Jagoan-jagoan yang nampak sopan dan lugu namun jelas terlihat taring ambisinya yang setiap kali mengintai tak pernah tidur.

Bahkan mereka sering kali melucuti mimpi-mimpi rakyat kecil yang ingin hidup mandiri di tanahnya sendiri.

Dengan lantang dan pongahnya jagoan-jagoan itu berani berteriak, gusur, gusur.

Apabila mereka mendapat perlawanan dari rakyat kecil mereka tak segan memanggil bala tentara dengan persenjataan lengkap.

Mereka juga dengan sadarnya dapat menyuap hakim dan jaksa demi menutupi perbuatannya yang merugikan negara.

Jagoan-jagoan dengan kereta kencana penuh pengawalan berlapis-lapis menderap tergesa-gesa melucuti mereka yang tak berdaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun