Haruskah pagar bambu itu terus berdiri atau dicabuti?
Semua orang kini melihat dan sadar, negeri ini memang sudah tidak ada lagi pemiliknya yang sejati.
Karena sudah lama digadai kepada tangan-tangan besi. Tirani. Korporasi.
Aku ini tengah menyaksikan pemandangan yang mengerikan ketika satu persatu jagoan-jagoan keluar bertempur mengacak-ngacak pulau-pulau negeriku yang subur.Â
Menguras kering lautku yang makmur.
Jagoan-jagoan yang nampak sopan dan lugu namun jelas terlihat taring ambisinya yang setiap kali mengintai tak pernah tidur.
Bahkan mereka sering kali melucuti mimpi-mimpi rakyat kecil yang ingin hidup mandiri di tanahnya sendiri.
Dengan lantang dan pongahnya jagoan-jagoan itu berani berteriak, gusur, gusur.
Apabila mereka mendapat perlawanan dari rakyat kecil mereka tak segan memanggil bala tentara dengan persenjataan lengkap.
Mereka juga dengan sadarnya dapat menyuap hakim dan jaksa demi menutupi perbuatannya yang merugikan negara.
Jagoan-jagoan dengan kereta kencana penuh pengawalan berlapis-lapis menderap tergesa-gesa melucuti mereka yang tak berdaya.Â