Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Penghabisan

26 November 2023   01:34 Diperbarui: 26 November 2023   03:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku telah lama menguburkan puisi-puisiku di sini di halaman batinku yang sepi di sebelah makam jantungku sendiri. Membusuklah kalian bersama kehampaan jalan yang panjang.

Ku biarkan mereka di hujani gerimis. Di hujani kesunyian yang paling manis. Lenyaplah bersama angin. Sisa-sisa diksi di selembar kertas ku biarkan membeku menjadi debu di dinding waktu.

Ku putuskan untuk pulang. Ziarah ke jiwa yang terluka. Mengetuk pintu kuburan yang belum terkunci. Menanggalkan segala kenangan di tiap-tiap kata yang telah menjadi kembang. Ku ingin hanyut bersama air mata kepedihan.

Handy Pranowo

26-November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun