Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia Tanah Air Beta

7 Maret 2023   15:34 Diperbarui: 7 Maret 2023   15:48 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku jemput kau ibu, ku jemput kau di timur negeriku.

Pulang ke tanah kering nan penuh haru.

Lihatlah ibu, lihatlah luka-luka di sekujur tubuhmu mengingatkan aku pada koyaknya hukum dan keadilan.

Engkau ketuk pintu rumahmu dengan tetesan air mata kesedihan.

Ku jemput kau ibu, ku jemput kau di timur negeriku.

Engkau yang bimbang, engkau yang penuh kebodohan sebab tak tahu pula di perdagangkan.

Ke negeri Jiran merajut mimpi dan harapan lalu kemanakah nasibmu?

Apakah mimpi bertemu emas dan intan ataukah batu-batu kerikil dan hantaman.

Sementara kami tak tahu harus berkata apa, apakah doa dan penyesalan cukup untuk mengubur semua hal yang busuk.

Mereka terus ada. Mengintip dan mencari celah. Hukum di negeriku yang bisa di suap.

Perdagangan perempuan tak akan pernah bisa di selesaikan.

Indonesia tanah air beta. Tidakkah kalian dengar perihnya ibu di perantauan?

Handy Pranowo

07 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun