Sekali waktu aku ingin bisa tidur.Â
Seperti tidurmu yang nyenyak.
Namun nyatanya tidak semudah itu.
Aku tidak bisa tidur seperti tidurmu.
Aku selalu terjaga di saat kau lelap menutup mata dan mendengkur.
Dapat ku lihat bagaimana mimpimu muncul satu persatu dari balik selaput lembut matamu.
Seperti kupu-kupu berterbangan melayang di udara.
Sayapnya hijau dan biru.Â
Tak lama mereka berguguran lalu muncul kembali dengan warna sayap yang baru.
Kali ini hitam dan ungu.Â
Aku dapat jelas melihat mereka bahkan salah satu dari mereka menghardik diriku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!