Ini sarung telah ku bawa bertarung.
Tak jarang juga menjadi selimut penghalau mendung.
Ini sarung teman melamun, teman bergumul.
Wahai engkau gadis bermata sayu hendaklah iba pada hatiku yang murung.
Kepada tuan-tuan tanah dan saudagar kaya yang budiman, aku adalah perampok kecil yang malang.
Tak pernah ku kenal namaku tak juga nama kalian.
Namun di hatiku terdapat cinta dan penyesalan.
Ketika tubuhku terluka dan tertikam sekiranya Tuhan menyadarkanku atas segala perbuatan.
Duhai gadisku berhati lembut.
Tangan kasihmu mengajariku bagaimana hidup.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!