Di manakah laut.
Aku ingin memeluk tubuhmu yang licin dan asin yang airnya tak pernah surut.
Begitu rindu aku kepadamu dan apabila bertemu akan ku ajak kamu masuk ke dalam hatiku.
Sebagai teman berbicara di tengah perjalanan waktu yang jauh sebelum kematian menjelma samudera biru.
Hanyutkanlah aku ke dalam gelombang ombakmu agar mimpiku lepas melarung bersama barakuda dan ubur-ubur ungu.
Bawalah aku turun ke kedalaman palung menjelajah menemukan harta karun.
Oh laut, di manakah kamu?
Aku telah berjalan ke timur sesuai petunjuk matahari yang lamur namun tak ku temui dirimu di sana selain sungai keruh penuh limbah.
Telah pula ku arahkan kakiku ke barat namun tak kutemui dirimu pula selain rawa-rawa dangkal penuh sampah dan senja hitam yang berkarat.Â