Semeru yang anggun mengaum ganas.
Memuntahkan awan panas menggulung rumah-rumah penduduk.
Debu-debu vulkanik meluncur turun seperti lepas dari kurung.
Ya Allah inikah pesta menjelang akhir tahun atau amarah gunung yang tak sempat di bendungÂ
atau ketidakpekaan diri memaknai gejolak alam yang kian murung.
Mereka panik, kita panik, semua panik namun gunung tetaplah gunung sewajarnya pasti meletus.
Antara sadar dan tidak sadar.Â
Protes alam selalu tanpa membunyikan alarm.
Kejutan besar sulit di halau, tubuh gemetar tangis pun menggelegar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!