Begitu banyak cerita kehidupan kau nyanyikan dalam petikan gitar menembus waktu menjelajah malam.
Syairmu penuh kegelisahan di sepanjang rumput yang bergoyang, menguliti jalan setapak penuh kabut.
Rindu akan alam bergetar di tengah deburan ombak, di puncak gunung kau gemakan kedamaian bagi sesama.
Menggelayutlah purnama di balut doa-doa, mekar dalam nyanyianmu yang penuh sanjung puja untuk Tuhan Maha Pencipta.Â
Mengalunlah terus mengalun lagumu mengusik kepedihan yang tak kunjung reda menjadi catatan kecil bagi kawan setia.
Sementara cinta dan rindu menyimpul lembut bagai tetes embun di tengah gemericik pilu.
Membuat siapapun selalu ingin pulang menyatu ke dalam rumah di mana pintunya selalu terbuka menyajikan kehangatan jiwa.
Dan selalu kau tulis dalam syairmu bahwa Tuhan adalah kekasih setia di mana kehidupan dan kematian di tangannya.
Begitu sederhanakah lagumu? bagiku tidak.
Lagumu adalah pengalaman jiwa yang jauh dan dalam pemahamannya.
Dan aku selalu hanyut, takjub, di rentang waktu yang terus berlalu.