Kepada September yang hidupnya bertalian dengan angin hujan. Ijinkanlah aku memasuki pintu gerbangmu yang penuh kerinduan.Â
Sejenak melepaskan berat beban setelah Agustus memutuskan untuk kembali pulang. Harapan mengenai sesuatu baru saja di ceritakan bagai petunjuk di lain perjalanan.
September ini sajak-sajak di tulis melingkar bertebaran memenuhi langit bagai bintang-bintang berkerlipan. Udara begitu lembut, matang, renyah di hirup, bagus untuk paru-paru dan jiwamu yang mulai membiru.
Lalu bulan menuangkan cahayanya di secangkir kopi yang tersedia di meja teras rumahmu. Hangat dan manja untuk di reguk dan segala percakapan adalah hal-hal yang baru mengenai rindu untuk dunia yang satu.
Waktu baru saja di mulai, hari baru saja lahir. Bunga-bunga bagai kartun anak-anak tumbuh mekar ceria mengisi pekarangan hatimu yang gersang penuh lara.
Ulat-ulat menutupi dirinya dengan sutera lalu kupu-kupu lahir dari kedalaman jiwa. Akankah sama perasaan kita untuk segala keindahan dunia, untuk sebuah kedamaian hidup yang sementara?
Jabat tanganku, rangkullah aku.
Handy Pranowo
06092021