Kami percaya sepenuhnya kepada Masinis tentang kemana arah kereta berjalan, kami tak butuh peta untuk sampai di tujuan selain kesabaran dan ketenangan duduk di bangku sesuai nomor pesanan.
Menulis puisi, menggambar sketsa sawah adalah kegemaran kami saat dalam perjalanan sambil mendengarkan mesin diesel kereta yang garang, roda besi beradu di sambungan.
Apakah itu semua hal-hal yang indah yang di tawarkan? Kami bahkan bermimpi seandainya bisa naik kereta tiap hari.Â
Makan di kereta makan, menulis puisi, menggambar sketsa sawah, melihat sungai dan anak-anak berenang di kali. Sementara petani tengah sibuk menghardik burung-burung pipit.
Jiwa ini seakan merdeka dan sejujurnya kami tak perduli kereta akan membawa kami kemana.Â
Ingatan ini selalu saja pada pemandangan di luar jendela dan saat itu kami tak butuh makan, ternyata.
Handy Pranowo
18082021