Bukan perihal yang susah, juga bukan masalah yang mudah.
Membuat penciuman kembali stabil setelah virus sempat mampir masuk ke dalam paru-paruku yang penuh nikotin.
Sungguh aku terjebak dalam kebingungan yang ambigu.
Maka ku hiruplah wewangian minyak kayu putih hingga aroma puisiku yang sekarat dalam buku diary yang penuh debu.
Tenanglah dan jangan khawatir indera penciuman lambat laun akan pulih sendiri kecuali kalau memang kita sudah mati.
Lihatlah jalan-jalan di sekat, segala kerumunan di bubarkan namun siapa yang bisa mencegah dosa anak Adam yang senang menghirup syahwat kekuasaan namun bingung ketika tak dapat mencium aroma masakan.
Mudahlah itu, reguklah segelas jahe hangat atau makanlah sebutir bawang putih penuhi dapurmu dengan obat-obatan alami dan berbagilah dengan tetanggamu yang kesusahan saat pandemi.
Dan yakinilah bahwa pandemi adalah peringatan bukan hukuman dan juga bukan ajang cari sensasi di atas kekalutan orang-orang.
Sering-seringlah menghirup bau dosa serta bau karat maksiat di tubuhmu agar di dalam kubur kau mampu mencium wangi tanah ketimbang bau busuk jasadmu sendiri.
Sampai di sini kalian paham?Â
Bahwa pandemi adalah peringatan bukan hukuman dan juga bukan ajang cari sensasi di atas kesusahan orang-orang.