Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peristiwa Malam

4 April 2021   00:06 Diperbarui: 4 April 2021   00:46 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah langit malam ini bertabur bintang-bintang, mereka asyik berenang bersama ribuan serangga yang baru saja keluar dari dalam tanah setelah hujan memberinya dua sayap di antara punggungnya yang licin mengkilap.

Mereka saling berkejaran, memercikkan gelombang di antara selaput awan lalu berpelukkan menciptakan bianglala di angkasa dan matanya menyimpan kejora berwarna hijau menyala-nyala.

Sementara dirimu yang mengaku sebagai bulan tengah duduk di bangku taman menulis puisi yang bukan milikmu tentang rindu yang belum rampung di rajut temaram dan puisi itu penuh dengan titik-titik hujan.

Dan di pojok langit serigala-serigala betina mengandung gelisah menemani diriku yang sebentar lagi rebah ke dalam tanah lalu serangga-serangga memakan tubuhku hingga tumbuh lagi sayap di punggungnya.

Setelah bumi basah, setelah air mata tumpah, mereka terbang menuju bintang-bintang yang telah jutaan lalu pecah.

Handy Pranowo

03042021

Kebayoran Lama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun