Lihatlah langit malam ini bertabur bintang-bintang, mereka asyik berenang bersama ribuan serangga yang baru saja keluar dari dalam tanah setelah hujan memberinya dua sayap di antara punggungnya yang licin mengkilap.
Mereka saling berkejaran, memercikkan gelombang di antara selaput awan lalu berpelukkan menciptakan bianglala di angkasa dan matanya menyimpan kejora berwarna hijau menyala-nyala.
Sementara dirimu yang mengaku sebagai bulan tengah duduk di bangku taman menulis puisi yang bukan milikmu tentang rindu yang belum rampung di rajut temaram dan puisi itu penuh dengan titik-titik hujan.
Dan di pojok langit serigala-serigala betina mengandung gelisah menemani diriku yang sebentar lagi rebah ke dalam tanah lalu serangga-serangga memakan tubuhku hingga tumbuh lagi sayap di punggungnya.
Setelah bumi basah, setelah air mata tumpah, mereka terbang menuju bintang-bintang yang telah jutaan lalu pecah.
Handy Pranowo
03042021
Kebayoran Lama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H