Waktu aku datang ke rumahmu, kamu sedang asyik menari ballet di ruang tamu, busana tarimu yang transparan bagai sebuah pemandangan indah yang membuatku tak jemu memandangmu lama.
Beberapa meja dan kursi kamu pindahkan ke satu sudut ruangan dan yang tersisa hanya lemari kayu ukir yang besar tempat menyimpan beberapa jenis minuman alkohol dan wine, beberapa plakat, foto-foto keluarga serta piagam-piagam.
Dari kecil kamu memang sudah ikut kursus tari ballet dan minang di sanggar Harapan Bunda depan komplek rumah kita. Kamu gadis kecil cantik dengan hidung mancung dan pipi yang tirus, rambutmu ikal panjang terurai hingga melebihi bahu.Â
Dulu kamu sering mondar-mandir komplek dengan memakai sepatu roda dan aku suka menggodamu dengan mengatakan "hei ceking jangan maen sepatu roda di sini, berisik". Waktu itu aku SMA kelas dua dan kau masih duduk di bangku sekolah dasar.
Setelah aku mengatakan seperti itu kamu pun berhenti, ke dua tanganmu kau taruh di pinggang sambil matamu melotot kamu berkata " Awas ya ngatain aku ceking, aku bilangin nenek aku nanti biar di omelin, dasar jelek."
------
" Eh ada Handy, pasti Wulan ya yang nyuruh datang ke rumah"
" Ihh mamah, kok Wulan sih, kan mamah yang minta si jelek itu datang ke rumah" sahut Wulan dan menghentikan latihan tariannya.Â
" Heh, kalo ngomong."
" Ini ndy, tante kan mau ke Kebayoran nengok nenek katanya sakit, tolong temenin Wulan ya, tante udah buatin makanan buat kalian berdua, tante nggak akan lama kok cuma mau kasih obat pesanan nenek."