Aku belum membaca buku hari ini, aku terlalu sibuk menulis puisi.
Namun mataku telah letih dan buku-buku yang belum selesai ku baca pun menutup diri.
Tart di bulan hujan, pacar seorang seniman dan kumpulan artikel ketika Rendra baca sajak bertumpuk kaku di antara debu-debu kamarku.
Lalu ibu mengetuk pintu di luar ia berkata telur dadarnya sudah matang dan jangan lupa bagi dua dengan adikmu, seharian ini dia tidak makan karena lambungnya kambuh.
Lagu Sting terus mengalun mengisi ruang kamarku dan di dinding foto almarhum ayah tersenyum.
Sungguh malam itu aku tak menyangka akan jadi hari terakhir aku berbagi telur dadar bersama adikku.
Ia tak suka menulis puisi, ia tak suka mengarang cerita tetapi ia suka membaca dan buku bacaannya lebih banyak dari kepunyaanku.
Lebih tebal, lebih mahal dan tidak berdebu.
Ia seorang guru honorer dan aku pengangguran konyol yang selalu menolak gaji di bawah umr sedang ijasahku hanya tamatan SMU.
Adikku pernah kuliah dan aku di kuliahkan karena narkoba, setahun dua bulan karena kedapatan menghisap dan menyimpan ganja.