Bersama dirimu aku belajar menolak gelisah, dengan hatimu aku belajar menerima kalah dan pada tutur katamu aku belajar memilah kata-kata.
Sesungguhnya seringkali aku terjebak bahkan lebih dari itu tenggelam dalam kebuntuan bersikap, menilai seseorang dengan nafsu, melihat sesuatu tanpa terukur.
Aku lebih sering kehilangan arah, lebih sering marah-marah dan selalu menyalahkan keadaan diriku yang begitu lemah.
Aku pernah di penjara karena narkoba, aku pernah di buru karena menjadi bandar judi sabung ayam dan aku hampir mati saat kau menangis meninggalkan aku pergi.
Namun dirimu tak pernah berubah kepadaku masih setia menemaniku, perempuan lembut yang tahu bersikap, ikhlas menggandeng tanganku, pasrah memeluk tubuhku.
Lihatlah anak lelaki kita tumbuh, ia seperti memberi nyawa bagi hidupku, ada tanggung jawab besar yang ku pikul untuk mengajarinya agar selalu berhati-hati menjalani hidup.
Aku berjanji tak akan mengkhianati cintamu, berjanji akan merubah tabiat burukku dan aku bersumpah akan selalu melindungimu juga anak lelaki kita yang kelak akan menjadi penerus.
Bertahanlah sayang, bertahanlah bersamaku sampai waktu menakar umur, sampai nyawa terpisah badan. Aku menyayangimu.
Handy Pranowo
08032021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI