Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ahay

3 Februari 2021   21:17 Diperbarui: 3 Februari 2021   21:48 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi nasional.kompas.com

Taktik politik di kepalamu bagai adonan bakwan kebanyakan tepung, lengket dan susah di aduk. Terlebih lagi resep bumbu warisan papa tersayang masih saja kamu pakai, sudah barang tentu habis masanya, berjamur, beracun. Terlalu sering curhat bisa jadi senjata makan tuan. 

Kamu masih muda punya tenaga ekstra, sesekali cobalah lepas tangan, bermanuver, mencari bayangan dirimu sendiri di tengah kerumunan orang-orang, baik itu musuh atau pun kawan, bila jenderal tidak dapat di raih paling tidak kamu menjadi politikus yang handal di masa depan.

Banyak-banyaklah belajar politik selain dari papamu, bagaimanapun juga kamu harus mengerti bahasa-bahasa licik lawan politik atau bisikan-bisikan sesat teman sejawat. Kamu mesti terampil, dinamis, pintar merangkul, jangan kaku, jangan pula sedikit-sedikit gaduh, sedikit-sedikit rusuh, bermain politik mesti gesit.

Musuh dalam selimut, musang berbulu domba apapun itu namanya akan kau temukan sepanjang jalan karir politikmu kecuali kamu ingin jadi novelis.

Handy Pranowo

3022021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun