Selama saya bekerja di kapal pesiar hampir seluruh negara-negara besar di Eropa sudah pernah saya kunjungi namun kurang lengkap rasanya bila belum menginjakan kaki di negara Jerman, salah satu negara adidaya di daratan Eropa. Dan kota yang ingin saya kunjungi adalah Berlin, saya ingin sekali melihat kemegahan arsitektur bangunan-bangunannya di sana. Dan tak di duga bertepatan dengan tahun itu ( Juni 2011), dengar-dengar pemimpin besar Jamaah Ahmadiyah Khalifatul Masih VÂ hendak berkunjung pula ke kota Berlin untuk mengadakan Jalsah Salanah di sana, wah keberkatan besar kiranya bila bisa menghadiri acara tersebut.Â
Dan akhirnya pada tanggal 17 Juni 2011, kapal ms. Rotterdam berlabuh di pelabuhan Warnemunde pada pagi hari setelah kemarin sebelumnya berada di Irlandia, setelah cari-cari informasi tentang kota ini dan bagaimana caranya menuju kota Berlin ternyata oh ternyata jarak dan waktunya menuju kesana lumayan jauh, sekitar dua jam dari Warnemunde dan transportasi yang tersedia bisa dengan bus atau kereta api.Â
Tetapi masalahnya saya tidak punya waktu yang cukup untuk pergi ke kota Berlin, kapal mesti lepas sandar jam lima sore, sedangkan saya baru bebas tugas setelah jam makan siang, yaitu jam 1.Â
Hmm perhitungan yang sulit, tetapi salah satu teman saya mencoba menghibur, dia bilang jangan khawatir bila belum sempat mengunjungi kota Berlin, justru kota kecil inilah asyik untuk di eksplor. Oke sahutku, habis makan siang kita mendarat.
Pelabuhan Warnemunde cukup lumayan sibuk, banyak kapal-kapal lokal dan juga kapal-kapal pesiar yang datang mengunjungi kota ini, Warnemunde sendiri ada di wilayah bagian Rostock dan menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang cukup populer bagi warga Jerman dan juga para turis asing.Â
Keindahan pantai dan lokasinya yang sangat nyaman membuat Warnemunde menjadi pilihan wisata yang menarik. Dan jangan lupa, banyak juga restaurant-restaurant yang menyajikan makanan-makanan lokal di sini.Â
Kira-kira jam satu siang saya bersama seorang kawan keluar dari kapal, jalan-jalan di sekitar pelabuhan melepas penat sementara dari pekerjaan dan ternyata benar kata teman saya, pelabuhan ini berdekatan dengan stasiun kereta api, stasiun Rostock.Â
Cuaca saat itu mendung dan lumayan dingin menurut petugas di pelabuhan cobalah pergi ke arah pantai di sana banyak cafe dan toko-toko souvenir atau toko makanan. Kami pun bergegas ke sana dan tak lama gerimis kecil pun turun namun kami tetap melanjutkan perjalanan.