Orang orang di seberang jalan tertelungkup dalam keheningan di musim kemarau yang panjang, lama memendam diam, lama memendam harapan.Â
Angin mendesir menghalau segala keinginan, segala mimpi yang berdebu di sepanjang trotoar, kota tujuan menjadi beku dari titik mimpi kabut perjalanan.
Mereka lupa dari mana mereka datang, mereka lupa di mana menyimpan kunci rumahnya yang di dalamnya rindu dan kehangatan, mereka tak tahu jalan pulang.Â
Seluruh tubuh mereka di penuhi oleh debu kefakiran, debu kebodohan, untuk bertahan dari kelaparan mereka memakan mimpi-mimpinya yang telah menjadi arang.
Mereka bilang di kota ini segalanya nampak dekat namun nyatanya jauh, di kota ini terlalu banyak penyeberangan dan marka jalan hanyalah hiasan peraturan yang kerap kali di langgar.Â
Mereka bilang jalan lurus hanya bisa di lewati oleh orang-orang yang suka menjilat pantat kekuasaan. Dan pada akhirnya orang-orang di seberang jalan menjadi gila, mereka gila di racuni keinginannya.
Oh kota yang penuh sampah, kota yang penuh debu, kemacetan merajalela, hiruk-pikuk suara mereka tenggelam dalam kebisingan air mata.
26 September 2019
Kebayoran Lama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI