Entah ke utara atau ke selatan langkahku liar mengikuti bayang-bayang, pikiranku menjaring kisah-kisah panjang yang berkelindan di antara kegamangan. Di manakah aku sekarang? Aku nampak tertidur lelap di tengah kerumunan.
Dan tak lama aku melihat diriku di peluk ibu sambil menangis sesegukan seseorang yang ku kenal meminta kartu pengenalku, ia bertanya soal tempat, soal pemandian juga soal sholat, dan semuanya lupa aku catat.
Ibu masih menangis dan menyerahkan kartu pengenalku kepadanya namun di sana tidak tertera nomor induk tidak tertera apapun kecuali kolom agama yang isinya, di pertimbangkan di akhirat kelak. Foto diri yang tertera pun nampak pucat.
Aku bingung di tengah kerumunan, orang-orang kenapa mendatangiku penuh kesedihan, apakah yang telah aku lakukan terhadap kalian.Â
Ini hari apa, jam berapa, malam atau siang entah kenapa tubuhku terasa ringan, aku melayang-layang mencari alamat yang dulu tidak pernah ku catat dan tak pernah ku ingat. Aku di mana sekarang.
Ini mimpi atau kah aku...
10 September 2019
Jakarta Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H