Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Hari Nanti (Mencari Alamat Tuhan)

10 September 2019   22:07 Diperbarui: 10 September 2019   22:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah ke utara atau ke selatan langkahku liar mengikuti bayang-bayang, pikiranku menjaring kisah-kisah panjang yang berkelindan di antara kegamangan. Di manakah aku sekarang? Aku nampak tertidur lelap di tengah kerumunan.

Dan tak lama aku melihat diriku di peluk ibu sambil menangis sesegukan seseorang yang ku kenal meminta kartu pengenalku, ia bertanya soal tempat, soal pemandian juga soal sholat, dan semuanya lupa aku catat.

Ibu masih menangis dan menyerahkan  kartu pengenalku kepadanya namun di sana tidak tertera nomor induk tidak tertera apapun kecuali kolom agama yang isinya, di pertimbangkan di akhirat kelak. Foto diri yang tertera pun nampak pucat.

Aku bingung di tengah kerumunan, orang-orang kenapa mendatangiku penuh kesedihan, apakah yang telah aku lakukan terhadap kalian. 

Ini hari apa, jam berapa, malam atau siang entah kenapa tubuhku terasa ringan, aku melayang-layang mencari alamat yang dulu tidak pernah ku catat dan tak pernah ku ingat. Aku di mana sekarang.

Ini mimpi atau kah aku...

10 September 2019

Jakarta Selatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun