Kita adalah koma yang lupa pada titik terus berbicara lupa untuk mendengar bahkan seringkali lupa pada spasi pemisah antara hak dan yang batil. Terlalu mengada-ngada dan selalu ingin dapat menguasai apa saja.
Kita lebih senang untuk memulai sesuatu namun tak menerima untuk mengakhiri. Terlalu egois, bernafsu bahkan untuk sekedar sadar bahwasanya ada yang mesti di garis miring atau di cetak tebal sebagai bahan ingatan dan pelajaran.
Kita lupa pada judul buku yang kita baca mengenai siapa diri kita, lupa pada sang penulis yang setiap saat mampu menghilangkan keberadaan kita pada sebuah cerita. Adakah kita sadar akan hidup yang segera berakhir.
Waktu berputar terus berputar, lembaran-lembaran cerita tak terasa akan usai dan sang penulis dengan tenang akan menutup bagian ceritanya tanpa mesti memberi aba-aba, segalanya datang tiba-tiba. Adakah kita sadar di mana cerita kita akan berakhir.
Handy Pranowo
19june2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H