Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Perkasa

21 Juni 2018   23:41 Diperbarui: 22 Juni 2018   00:03 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah kau patahkan batang-batang hujan sekaligus kau buang. Kau jaring segala angin segala benih mendung yang terbang. Hatimu keras, hatimu baja, hidupmu terbentuk dari segala gelisah nestapa. 

Itu sebabnya kau berdiri tegak menantang, mengasah keberanian tanpa harus menghantam, katamu kehidupan hanya sekelebat datang bagai senyum perempuan malam ketika datang bulan.

Kau terus merangkak mendaki gunung yang terjal penuh kepedihan, pekik suara di dadamu bergemuruh, langit cemas biru kelabu, kau tak takut lagi akan ingatan yang dulu pernah membunuhmu. Kini kau belajar mencintai orang-orang yang membencimu.

Maka ketika lewat kabut dan matamu tertutup, kau tiadakan segala apa yang menjadi milikmu. Kepasrahan adalah sesuatu yang kini tengah kau bentuk, kau lelaki perkasa yang ingin menjiwai hidup.

Handy Pranowo

21 June 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun