Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Ibu Susi Pudjiastuti

12 Juni 2018   00:29 Diperbarui: 12 Juni 2018   00:46 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: tribunnews.com

Telah kau rawat taman surga di tengah lautan sana, gelombang ombak yang pecah di antara senja, desir angin berhamburan bertukar cerita. Tentang pahlawan laut nan cantik jelita.

Lihatlah nelayan-nelayan melaut menuju matahari, menuju ke suatu perubahan di mana ikan-ikan tak lagi bersembunyi. Karang-karang tumbuh dengan bunga warna-warni.

Para pencuri ikan takut setengah mati, mafia-mafia tak berani unjuk gigi. Kau jaga kedaulatan negeri bahari ini dengan segenap hati. Engkau bagai bola meriam melesat menghantam apapun yang menjadi penghalang. Tak gentar, tak pula gemetar.

Tokoh-tokoh dunia bertepuk tangan salut dan kagum apa yang tengah kau perjuangkan. Dan rakyat nelayan di negeri ini bersuka cita dari Sabang sampai Merauke. 

Namun perjuangan belum berakhir baru saja di mulai dan tak akan berakhir. Dan bersamamu keyakinan di hatiku tumbuh bahwasanya di lautanlah kekayaan negeri ini masih tersimpan utuh.

Handy Pranowo

11june18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun