Malam yang basah dari titik-titik air yang menyentuh tanah, bumi nyenyak tertidur tanpa suara, desah angin lembut menyapa, adakah gerangan yang masih terjaga.
Bulan menyingkap tirai jendela, awan dingin membeku menghanyutkan suasana, malam yang basah, keheningan hanyut di genangan air di hisap amarah.
Oh, jiwa yang merindukan ketenangan, alam pikiran di sadarkan atas sebuah penciptaan, tak ada sesuatu yang sia-sia, tak ada waktu yang berlalu begitu saja, semua atas kehendakNya.
Ribuan malaikat turun, ribuan malaikat mencari hamba-hamba Tuhan yang tengah asyik berdoa di malam yang basah. Tahajud mengikat erat hati manusia pada Sang Kuasa, tahajud melepaskan segala nikmat dunia.
Doa-doa yang di panjatkan di sepertiga malam seperti aroma bunga surga yang di sukai para syuhada. Di sukai para malaikat. Cakrawala gemetar, langit pun demikian.
Malam yang basah dari titik-titik air yang menyentuh tanah, bumi nyenyak tertidur tanpa suara, desah angin lembut menyapa, adakah gerangan yang masih terjaga.
Handy Pranowo
24518
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H