Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Sang Pembunuh

4 Oktober 2017   15:24 Diperbarui: 4 Oktober 2017   15:32 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin dosa yang datang memburu hidupmu menyelinap melewati ketiakmu. 

Menyerukan namamu wahai lelaki yang pernah membunuh. 

Obrolan di media sosial, polisi mengendus memecahkan teka-teki 

dan para pencari berita terus bicara sebarkan jejak kakimu yang tanpa jari.

Kamu keringat dingin, detak jantungmu bagai rentak kaki kereta yang bising. 

Cepat-cepat menyelinap, takut di hadang dan di sergap malaikat. 

Rokok dan kopi tak lagi nikmat meski sambil angkat kaki, sebab kesalahanmu cuma satu kenapa mesti membunuh.

Membunuh bukanlah jalan akhir, membunuh berarti mematikan harapan hidup, 

membunuh berarti kau gagal menyelinap ke dalam hati yang telah pasrah akan hidup. 

Membunuh itu kejahatan yang paling biadab. 

Dan kau telah membunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun