dengan puluhan layang-layang yang tersimpan di dalam lemari. Aku membayangkan pohon jambu di belakang rumah tumbuh kembali sepertiÂ
dulu agar aku bisa memanjatnya dan melihat matahari pertama lahir. Entah kenapa tiba-tiba aku ingin membayangkan semua itu,Â
membayangkan juga rasanya nasi goreng buatan ayahku.Â
Kini di kepalaku penuh dendam, di mulutku penuh kata-kata racun yang dapat membunuh orang, namun aku ingin sekali berdamai denganÂ
semuanya. Agar suatu waktu aku tak salah arah lagi menapaki jalan hidup yang telah di gariskan.
Aku tak berharap akan lahir kembali atau dapat kembali ke masa kecil sebab dapat melangkah hidup sejauh ini rasa syukur yang
kupanjatkan pun masih belum cukup untuk dapat kupersembahkan kepada yang Maha Agung.
Dan aku ingin berdamai dengan impian-impian hidup yang sampai sekarang tak kunjung datang.
Akan ku biarkan, setidaknya ku ikhlaskan hingga segala yang baik dan buruk akan nampak.
Dan kutahu kemana harus ku tuju.
Suatu waktu.