Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Teknik Informatika Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menikmati Tim Kesayangan Juventus Mimpi yang Menjadi Nyata

7 Agustus 2014   14:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:11 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Follow @handyfernandy

[caption id="attachment_336932" align="aligncenter" width="562" caption="Juventus Tur Asia-Pasifik (sumber twitter @ninesportinc)"][/caption]

Akhirnya Juventus bisa menyambangi Indonesia, dalam rangka tur Asia-pasifik  di tahun 2014 ini Indonesia menjadi tujuan utama Juventus dalam melakukan laga eksibisi setelah nantinya akan berkunjung juga ke Australia dan Singapura. Kedatangan Juventus di tahun ini terasa amat istimewa karena selain ini merupakan kali pertama bagi Juventus ke Indonesia juga merupakan klub eropa satu-satunya yang mengadakan tur di Indonesia setelah tahun lalu kita didatangi tiga klub inggris sekaligus.

Tur pra-musim seperti ini memang amat sangat ditunggu kehadirannya bagi fans Juventus yang ada di Indonesia khususnya bagi saya karena dapat menyaksikan tim favorit saya berlaga dari dekat setelah biasanya hanya menyaksikan lewat layar televisi  saja. Begitu juga sebaliknya bagi Juventus sendiri, mengadakan tur di kawasan Asia-Pasifik merupakan langkah tepat selain menambah pundi-pundi penghasilan klub tur pra-musim juga bisa dijadikan sebagai pengembalian kebugaran fisik pemain yang selama beberapa bulan ini berlibur karena jeda kompetisi.

Saya sangat antusias dalam menyambut kedatangan Juventus, sudah dari jauh hari saya memantau berita kedatangan Juventus melalui sosial media, setelah sekian lama hanya menjadi desas-desus akhirnya kedatangan Juventus dikonfirmasi tanggal 23 Juli 2014 yang berakhir dengan melakukan pertandingan persahabatan melawan ISL All Star yang bakal dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2014 (Semalam).

Saya pun bergegas mencari info untuk membeli tiket harga tiket cukup variatif dari yang paling mahal VVIP Barat senilai Rp. 2.500.000 hingga yang paling murah kategori 3 seharga Rp. 150.000 saya memilih untuk membeli tiket kategori 3 bukan karena yang paling murah, namun ingin merasakan atmosfer pertandingan yang riuh dari sudut paling atas di stadion GBK, Akhirnya saya pun membeli dua tiket, satu untuk saya dan satunya lagi untuk ayah saya yang juga Juventini.

Kedatangan Juventus di Indonesia tak sekedar bertanding melawan pemain terbaik ISL saja, tapi juga ada sesi meet n greet dan juga sesi open training, hal ini juga yang menambah antusias pembeli tiket untuk menang undian, misalnya sebagai contoh untuk peserta nonton open training adalah pembeli tiket kelas VVI, VIP dan kategori satu yang membeli di awal-awal, begitu pula dengan meet n greet. Namun karena saya bukan masuk di kategori tersebut saya cukup kecewa karena tidak bisa mengikuti dua event ini dan pasrah hanya menonton di stadion saja.


Namun ternyata pihak penyelenggara Ninesportinc membuat banyak kuis dan lomba untuk mengikuti kedua sesi tersebut dengan biaya gratis, yakni dengan menjawab kuis, saya pun berinisiatif mengikuti lomba blog yang diadakan oleh ninsportinc. Ternyata lomba blog yang saya ikuti ini berhasil saya menangkan dan saya pun bisa bertatap muka langsung dengan para pemain Juventus di sesi Meet n Greet. Terima kasih ninesportinc.

Akhirnya hari yang ditentukan tiba, saya pun lekas ke Stadion GBK bersama ayah yang sama-sama baru pulang kerja (janjian bertemu di Palmerah Selatan, tempat kerja saya), sekitar jam 4 sore kami sudah tiba karena jarak dari kantor ke GBK hanya memakan waktu tak sampai 5 menit jika menggunakan sepeda motor.

Akhirnya kami bisa masuk ke dalam stadion meski awalnya masuk dengan penuh sesak lantaran 3 pintu sektor 11-12-13 digabung menjadi satu pintu alhasil peserta yang mengantri pun membeludak sehingga saya dan ayah saya baru bisa masuk sekitar jam 1/2 6 sore, meski Juventus baru akan bermain jam 8 malam nyatanya stadion sudah ramai dipenuhi penonton, yel-yel dan lagu-lagu mulai bising didengungkan.

[caption id="attachment_336933" align="aligncenter" width="560" caption="Saya dan Ayah Saya "]

14073698102054419678
14073698102054419678
[/caption]

Skip sampai jam 8 pertandingan pun dimulai dengan terlebih dahulu diadakan sesi mengheningkan cipta untuk para korban konflik Israel-Palestina dan tragedi jatuhnya pesawat MH 17 selama satu menit. Setelah itu kick off pun dimulai.

ISL All Star yang dilatih oleh pelatih Stefan Hansson tak disangka memberikan kejutan untuk tim Juventus karena terlebih dahulu memasukkan gawang yang dikawal oleh mantan kiper terbaik di Piala Dunia tahun 2006 Gianluigi Buffon tepatnya di menit 3 oleh pemain Persela Lamongan Srdan Lopicic setelah menerima umpan sepak pojok dari Gustavo Lopez.

Baru kebobolan semenit Juventus berhasil menyamakan kedudukan lewat pinalti yang dieksekusi secara manis oleh Andrea Pirlo yang menjadi mencetak gol pertama bagi Juventus  ke gawang kiper nomor satu Indonesia, Kurnia Meiga. Setelah gol Andrea Pirlo ISL All star seperti kurang darah dan mulai dihujani gol oleh para pemain Juventus, tercatat ada 4 gol susulan yang bersarang ke gawang kiper dari Arema Cronous di babak pertama ini lewat hatrick Fernando Llorente dan Sebastian Giovonco.

Memasuki babak kedua kedua tim nyaris hampir mengganti seluruh skuad yang bermain di lapangan tersebut, di kubu Juventus tercatat nama seperti Evra, Pereyra, Coman, Tevez,  dan Storari masuk kelapangan untuk bermain dan dari kubu ISL All Star masuk nama Emmanuel Kenmogne dan Ronaldo Mofu untuk menambah daya gedor sisi penyerangan ISL All Star yang kurang greget di babak pertama.

[caption id="attachment_336934" align="aligncenter" width="504" caption="Suasana dalam stadion"]

1407369931371353800
1407369931371353800
[/caption]

Babak kedua Juventus kembali menambah keunggulan setelah si anak baru Kingsley Coman mencetak gol yang disusul oleh Tevez dan tutup oleh Simone Pepe hingga Juventus akhirnya menang besar 8-1. Pertandingan ditutup dengan flare nyaris di seluruh penjuru stadion.

Menyaksikan Juventus dan bertemu langsung dengan pemain Juventus secara dekat merupakan anugerah yang patut disyukuri, terima kasih untuk semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi mewujudkan mimpi saya.


“Kalau ada kemahuan dan usaha, 'halangan' tu adalah satu perkataan yang tak ada makna apa-apa”- Hlovate



Follow @handyfernandy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun