[caption id="attachment_382214" align="aligncenter" width="540" caption="Maxi Gunawan (sumber gamabr :http://www.partainasdem.org/dunianasdem/page/1751)"][/caption]
Keadaan ekonomi negeri ini tengah terpuruk. Harga kebutuhan pokok terus naik tak terbendung tak sebanding denmgan penghasilan masyarakat yang cenderung statis kalaupun ada kenaikan tak lebih hanya penambahan angka nominal yang tidak terlalu berarti. Hari ini rupiah yang kita cinta berjalan pincang jika berhadapan dengan Dollar Amerika yang kini tembus ke angka RP. 13.000.
Saya bukanlah seorang ekonom, saya hanyalah mahasiswa jebolan teknik industri tetapi harus kita sadari bahwa pengaruh global mengakibatkan ngebul tidaknya dapur kita, dampaknya berpengaruh dan dirasakan oleh para iibu rumah tangga yang harus putar otak berkali-kali menghadapi harga yang terus-terusan naik.
Yang bikin kita semakin repot adalah pemerintah justru mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat seperti menaikan tarif listrik, gas, BBM dan menggenjot pajak. Dalam hal ini sudah pasti yang dijadikan kambing hitam adalah pemerintah dalam membuat kebijakan atau kita bisa kita bilang Presiden Joko Widodo lah yang harus bertanggung jawab atas semua ini.
Sebagai contoh saya memiliki tetangga yang baru saja menjual rumah, walau rumahnya terjual senilai Rp 1,2 miliar, walau laku dengan nominal yang fantastik tetangga saya ini tetiba cemberut karena harus membayar pajak atas penjualan rumah tersebut sebesar Rp 200.000.000. Tetangga saya pun mengeluh “Gimana, sih ini pemerintahan Jokowi bisanya cuman memeras rakyat kecil saja” ungkapnya.
Pertanyaan pun muncul, gebrakan apa yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi yang berdampak positif bagi ekonomi rakyat. Saya pun belum mendengar sejauh mana pemerintahan Jokowi menjalin kemitraan dengan para pelaku usaha dan industri-industri yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Kadin? Piye kabare? Meminjam istilah terkenal dari quote dengan foto mantan presinden Indonesia yang menjadi sering kita temukan ditempel dibelakang mobil-mobil truk ini. Saya mempertanyakan peran Kadin yang memiliki peran penting untuk membangun perekonomian negeri ini? Bukankah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri menetapkan bahwa seluruh pengusaha Indonesia di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta secara bersama-sama membentuk organisasi Kamar Dagang dan Industri sebagai wadah dan wahana pembinaan, komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha Indonesia.
Belum lama ini saya sering membaca profil Maxi Gunawan, pengusaha yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Hubungan Kerja Sama Lembaga Internasional Kadin Indonesia. Dalam sebuah tulisan dia pernah mengungkapkan tentang posisi kadin yang amat penting dalam memajukan perekonomian negara dengan tujuan membuatrakyat sejahtera. Menurutnya apajadinya sebuah negara tanpa adanya dunia usaha maka tidak akan ada lapangan pekerjaan.
Meski sudah ada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987, namun belum semua pengusahadan dunia usaha menjadi anggota Kadin yang menurut Maxi Gunawan harus ditata dan dikelola agar menjadi lebih baik. Hal ini terjadi karena para anggota pengurus Kadin di tingkat pusak yang jumlahnya ribuan dan banyak yang tidak saling kenal.
Dalam situasi tersebut akhirnya para anggota sendiri pun hanya memeintingkan usahanya sendiri-sendiri ketimbang kepantingan anggota, terutama yang di daerah, padahal daerahlah yang memegang posisi penting dalam memajukan ekonomi di daerah.
Maxi Gunawan merupakan pengusaha yang peduli akan produk lokal, dia pun mendukung agar produk lokal dapat go Internasional meliputi perdagangan minyak dan komoditas, perbankan, agrikultur, properti, transportasi, hingga makanan dan minuman.
Di dunia bisnis dirinya pernah menjadi komisaris dan senior eksekutif di PT Bank Nusa International dan PT Bank Nasional selain itu pernah juga menjadi menjadi anggota direksi di Mindo Petroleum Co Ltd (HK), Mindo Komoditi Trading Co Ltd (HK), Permindo Oil Trading Co Ltd (HK). Maxi juga memiliki pengalaman panjang selama 10 tahun di Algemene Bank Nederland dan 2 tahun di Panin Bank sebagai senio eksekutif.
Selain bidang usaha Maxi Gunawan juga dikenal memiliki hobi bermain musik, sejak masih muda beliau hobby bermain piano dan menulis lagu. Dirinya pernah membuat album berjudul my Love pada tahun 1995, bekerja sama dengan Erwin Gutawa dalam mengaransemen dengan single Untukmu yang menjadi single andalan.
Selain mengemari dunia musik Maxi Gunawan juga pernah terlibat dalam dunia olah raga, dirinya pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Bowling selama dua periode (2001-2005 dan 2005-2010). Dibawah kepemimpinan Maxi Indonesia pernah meraih prestasi yang membanggakan yakni meraih3 medali emas di SEA Games XXIII/2005 di Manila, Philiphina.
Maxi Gunawan optimis ke depan Kadin akan terbuka dan sekaligus menggandeng mitra dengan pelaku usaha baik usaha kegiatan menengah, pengusaha besar hingga koperasi. Maxi juga berharap Kadin dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan dunia usaha baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H