Nama Menteri BUMN Erick Thohir muncul dalam bursa calon Ketua Umum PSSI. Bahkan mantan pemilik kesebelasan asal Italia, Inter Milan itu selalu berada di peringkat pertama sebagai calon kuat Ketua Umum PSSI yang baru berdasarkan dua Lembaga survei, yakni dari Polling Institute dan Indikator Politik Indonesia.
Erick Thohir sendiri saat ini menjadi nama yang paling populer dan favorit di mata masyarakat. Karena selain kini masih berstatus sebagai Menteri. Dirinya juga pernah menjadi pemilik Inter Milan dan juga memiliki klub sepakbola lainnya, DC United. Keberhasilan dalam mengelola klub sepakbola bisa dianggap sebagai modal kuat untuk bisa menjadi orang nomor satu di dunia persepakbolaan Indonesia.
Dukungan terhadap pria pemilik Mahaka Group itu pun datang dari klub anggota PSSI sekaligus pemilik  suara di Kongres Luar Biasa (KLB) seperti Persiraja, Sriwijaya, dan Persis Solo. Bahkan salah seorang anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani juga mendukung agar Erick Thohir untuk menjadi Ketua PSSI yang baru.
Meski terdapat dukungan dari klub-klub yang memiliki reputasi bagus dan seorang exco, namun sejatinya pemilihan Ketua Umum PSSI dalam KLB kerap kali dipenuhi dengan kejutan di mana mayoritas tokoh populer dan favorit justru tidak terpilih.
Masih kita ingat di mana KLB pada Desember 2019 ketika pemilihan Ketua PSSI yang baru di mana terdapat nama-nama populer yang maju seperti Rahim Soekasah (Pemilik klub Brisbane Roar), Arief Putra Wicaksono (CEO Nine Sports---yang kerap mengundang tim luar negeri bermain di Indonesia), hingga Bernhard Limbong (Komdis PSSI) kalah dengan Mochamad Iriawan yang terpilih secara mutlak 82 suara dai 85 voters. Padahal, sebelumnya tidak ada yang banyak mengenal kiprah Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Di pemilihan Ketua Umum PSSI 2016 malah lebih heboh lagi di mana sosok seperti Kurniawan Dwi Yulianto yang notabene merupakan mantan pemain Timnas Indonesia era 90-an dan Moeldoko yang notabene Namanya lebih terkenal ketimbang pemenang yakni Edy Rahmayadi di mana mantan Pangkostrad itu mendapatkan 76 suara dari 107 votes. Moeldoko Cuma dapat 23 suara dan yang paling sial adalah Kurniawan, tokoh paling favorit dan populer saat itu tidak mendapatkan satu suara alias nol, itu berarti klub yang mencalonkannya, PS Kwarta kemungkinan besar tidak memilih dirinya---atau suaranya dianggap tidak sah.
Total voters PSSI bila menilik dari kongres sebelumnya berjumlah 87 voters yang terdiri dari  Asosasi Provinsi (Asprov) PSSI (34 suara), klub Liga 1 dan Liga 2 (34 suara), dan Liga 3 bersama asosiasi lain (19 suara). Agar Erick Thohir bisa menang strateginya adalah menjalin hubungan kepada Asprov terlebih dahulu, karena secara logika apabila menguasai suara Asprov sama dengan menguasai separuh suara di KLB.
Sisanya Erick Thohir, butuh 10 suara yang bisa berasal dari klub Liga 1, Liga 2 atau asosiasi. Hal tersebut cukup berat. Apalagi, pendukung Iwan Bule---dan mungkin calon lainnya---bisa memecah suara. Apabila komunikasi tidak bisa berjalan lancar bisa jadi kejadian seperti Kurniawan bisa terulang lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H